Denhaag (ANTARA News) - Lagu Indonesia Pusaka, mengema di lapangan Malieveld, Denhaag membuat pengunjung Pasar Malam Indonesia larut dalam buaian akan kenangan pada tanah air yang telah lama mereka tinggalkan.

Penyanyi keroncong kawakan, Sundari Sukotjo yang berduet bersama Andre Hehanusa mengajak pengunjung untuk bernyanyi bersama, bahkan Dubes RI untuk Kerajaan Belanda J.E. Habibie tampil di panggung membawakan bagian terakhir lagu ciptaan Ismail Marzuki.

Penyelenggaraan Pasar Malam Indonesia yang berlangsung hingga 5 April itu , secara resmi dibuka Mantan Menlu Belanda Dr Bernard Rudolf Bot, Kamis sore merupakan Pasar Malam Indonesia pertama yang digelar KBRI Denhaag bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Selain lagu Indonesia Pusaka, Sundari Sukotjo, juga melantunkan lagu Bengawan Solo yang membangkitkan kembali kenangan masyarakat Indonesia yang lama tinggal di Belanda, dan bahkan larut saat Sundari Sukotjo melantunkan lagu Bulan Purnama dalam Bahasa Belanda.

Tepukan meriah dan dendangan lagu Bengawan Solo karya Gersang mendapat sambutan dari para pengunjung Pasar malam Indonesia yang merupakan Pasar Malam Indonesia pertama yang digelar KBRI Denhaag bersama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Hadir dalam acara pembukaan Dirjen Pemasyaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo serta Johannes van Baalen dan Jacques Brijl yang mendapat anugerah Bintang Maha Putra dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Acara pembukaan Pasar Malam Indonesia yang berlangsung meriah di panggung hiburan sejak pagi hari menampilkan kesenian dari berbagai daerah di Indonesia diantaranya Tari Piring, penampilan Perkusi Anak anak dari Kota Prabumulih , Tari Tongkonan dari Toraja, Sulawesi Selatan.

Dubes RI untuk Kerajaan Belanda, J E Habibie dalam sambutannya mengatakan bahwa ia ingin mengembalikan kembali Pasar Malam Indonesia yang disebutkannya merupakan kegiatan yang bersifat non komersial melainkan suatu ikatakan emosional antara Indonesia dan Belanda.

Dalam kesempatan itu Dubes menyampaikan penghargaannya kepada Mayor of Den Haag yang memberikan dukungan pada acara yang diikuti berbagai daerah seperti Pemda Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Surabaya, Universitas Diponegoro, Yayasan Budi Mulya Jogyakarta.

"Melalui event ini saya ingin membawa kembali kegiatan pasar malam tradisional yang orisinil dan otentik dari Indonesia berupa penampilan musik, tarian dan kuliner dari berbagai daerah dan sekaligus pengenalan produk ekspor, bisnis dan kesempatan investasi," ujarnya.
(T.H-ZG/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010