ANTARA - Mahal dan memakan waktunya uji usap polymerase chain reaction (PCR) untuk COVID-19, membuat pemerintah mendorong Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengembangkan GeNose, sebuah teknologi yang dirancang untuk mendeteksi COVID-19 melalui embusan napas. Selain juga Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification (RT-LAMP) yag dikembangkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hal itu diungkapkan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro, usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo mengenai Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Senin (12/100). (Setkab/Egan Suryahartaji/Satrio Marwanto/Nusantara Mulkan)