Denpasar (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali melaporkan jumlah pasien positif COVID-19 yang masih menjalani perawatan hingga saat ini sebanyak 1.250 orang.

"Jika dipersentasekan, jumlah kasus aktif atau pasien positif COVID-19 di Bali yang masih dalam perawatan sebanyak 1.250 orang itu sebesar 14,47 persen dari total kasus yang terkonfirmasi," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, di Denpasar, Senin.

Pihaknya mencatat jumlah kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali hingga Senin (28/9) secara kumulatif sebanyak 8.639 orang. "Hari ini saja ada penambahan sebanyak 107 kasus baru," ujarnya.

Untuk pasien positif COVID-19 yang masih dalam perawatan itu mereka dirawat di 17 rumah sakit rujukan yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Bali dan juga ada yang menjalani perawatan di tempat karantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima dan BPK Pering.

Baca juga: Sekda Bali ingatkan kegiatan adat dilaksanakan dengan jumlah terbatas

Adapun jumlah pasien dalam perawatan jika dilihat dari sebaran domisili kabupaten/kotanya yakni dari Kabupaten Jembrana (72), Tabanan (103), Badung (413), Kota Denpasar (166), Gianyar (211), Bangli (32), Klungkung (47), Karangasem (156), Buleleng (48) dan dua warga negara asing.

"Hari ini dilaporkan ada tambahan sebanyak 139 pasien positif COVID-19 yang telah sembuh, sehingga jumlah kumulatif pasien yang telah sembuh menjadi 7.126 orang (82,49 persen). Persentase kesembuhan ini meningkat dibandingkan data hari sebelumnya yakni pada Minggu (27/9), pasien yang sembuh sebanyak 6.987 orang (81,89 persen)," ucapnya.

Meskipun persentase kesembuhan meningkat, hari ini juga tercatat ada tambahan sebanyak sembilan orang yang meninggal dunia yakni dari Kabupaten Tabanan (2), Kota Denpasar (2), Kabupaten Gianyar (2), Karangasem (2) dan Buleleng (1).

"Jumlah pasien yang meninggal dunia karena COVID-19 di Provinsi Bali secara kumulatif menjadi total 263 orang (3,04 persen)," ucap mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.

Baca juga: Puskesmas Denpasar Timur ditutup, usai 13 nakes positif COVID-19

Dewa Indra juga kembali mengingatkan bahwa upaya pengendalian dan pencegahan COVID-19 bukan hanya tugas pemerintah, namun menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat.

"Mari kita dukung upaya pemerintah, dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan, saling mengingatkan sesama, selalu menjaga diri dan lingkungan agar bisa segera terbebas dari pandemi ini," ucap birokrat asal Pemaron, Kabupaten Buleleng itu.

Di samping itu, lanjut Dewa Indra, semua bentuk kegiatan adat yang melibatkan banyak orang, seperti pasangkepan, patedunan, dan sejenisnya supaya dilaksanakan dengan jumlah peserta yang sangat terbatas, dengan tetap menaati protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Baca juga: Bali laporkan tambahan 131 pasien positif COVID-19 sembuh
Baca juga: Bali tambah 10 hotel untuk tempat karantina penderita COVID-19

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020