Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, membawa enam orang Anak Buah Kapal (ABK) untuk diperiksa sebagai saksi awal terkait penemuan lima jenazah di dalam mesin pendingin kapal penangkap ikan.

"Enam orang ini kebetulan dekat dengan korban," kata Kepolres Kepulauan Seribu AKBP Morry Edmond saat dihubungi di Jakarta, Kamis malam.

Sebelum dibawa ke kantor polisi, enam orang ABK tersebut terlebih dahulu dilakukan tes cepat atau rapid test untuk mengantisipasi penularan virus corona.

Meskipun demikian, AKBP Morry Edmond mengatakan semua ABK yang ada di kapal tersebut nantinya juga dilakukan tes cepat hanya saja pada tahap awal baru enam orang guna kepentingan pemeriksaan.

Baca juga: Ditunggu, hasil visum lima jenazah di kapal nelayan Kepulauan Seribu

Baca juga: Polres Kepulauan Seribu identifikasi nama jenazah ABK Starindo Jaya


"Enam orang yang dilakukan rapid tes ini hasilnya non reaktif," katanya.

Berdasarkan informasi awal yang dihimpun oleh polisi, diketahui jumlah ABK di kapal penangkap ikan tersebut 43 orang. Namun, untuk sementara waktu baru enam orang yang dibawa untuk diperiksa sebagai saksi.

Kapolres mengatakan kapal penangkap ikan tersebut diketahui ingin kembali setelah berlayar di laut lepas sekitar dua bulan.

Kapal tersebut juga diketahui berlayar dari Muara Baru Jakarta Utara. Setelah berlayar selama dua bulan, kapal penangkap ikan itu ingin kembali ke tempat semula.

"Saat ingin kembali, kebetulan berpapasan dengan anggota kita yang sedang operasi yustisi," katanya.*

Baca juga: Polres Kepulauan Seribu temukan lima jenazah di kapal penangkap ikan

Baca juga: Kapal karam, 12 ABK KM Nabila dievakuasi ke Dermaga Pulau Kelapa

Pewarta: Muhammad Zulfikar/Fauzi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020