Surabaya (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur membutuhkan sedikitnya 80 ribu petugas pencatat lapangan sensus penduduk yang dilaksanakan pada 1-31 Mei 2010.

"Jumlah ini meningkat sekitar 50 persen dibandingkan jumlah petugas sensus penduduk tahun 2000," kata Kepala BPS Jatim, Irlan Indrocahyo, di Surabaya, Selasa.

Ia merinci, petugas sensus tersebut meliputi 79.282 orang petugas pencatat di lapangan dan koordinator tim, 1.593 instruktur daerah, dan 45 instruktur nasional.

Pada sensus penduduk pada 2000, BPS Jatim hanya menerjunkan 43 ribu petugas.

Menurut dia, meningkatnya jumlah petugas sensus itu dikarenakan materi pertanyaan untuk setiap penduduk sebanyak 41 item. Padahal, pada 2000 hanya 22 item.

Selain itu, jumlah penduduk di Jatim meningkat dari 34.765.908 jiwa pada 2000 menjadi 37.286.246 jiwa pada 2009.

Wilayah Jatim yang luasnya mencapai 46,713 juta kilometer persegi dengan 38 kabupaten/kota itu terdiri atas 622 kecamatan dan 8.506 desa/kelurahan.

"Sebenarnya rekrutmen calon petugas sensus penduduk 2010 sudah dimulai sejak awal Januari 2010, tetapi rekrutmen bisa diperpanjang sampai memenuhi kuota, khususnya daerah-daerah yang jumlah penduduknya banyak, seperti Kota Surabaya," katanya.

Syarat-syarat untuk menjadi petugas pencatat lapangan sensus penduduk 2010 adalah lulusan sekolah menengah atas atau sederajat, usia boleh 60 tahun asalkan sehat dan bersedia turun ke lapangan, mereka harus tinggal dan mengenal di wilayah yang akan disensus, menandatangani surat pernyataan yang bersangkutan sanggup menyelesaikan tugas-tugasnya sampai selesai.

Mengingat tugasnya cukup berat, maka setiap petugas sensus akan mendapatkan upah Rp2.000.000,00-Rp3.000.000,00.

"Kalau ada masyarakat yang berminat melamar, bisa datang ke kantor kecamatan masing-masing atau ke kantor BPS kabupaten/kota setempat," kata Irlan.

Sebelum ditugaskan mencatat sensus penduduk, para petugas lapangan akan diuji dengan menulis di lembaran blanko untuk mengetahui apakah bentuk tulisannya bagus atau sebaliknya.

"Karena jika tulisannya tidak bagus, maka tidak bisa dibaca mesin `scanner`. Selain itu para petugas sensus akan diberi bekal pelatihan selama tiga hari di setiap kecamatan masing-masing pada Maret mendatang," katanya.

Para petugas sensus nantinya dibekali surat tugas dan peta kependudukan dari BPS. Untuk itu masyarakat diharapkan menanyakan surat tugas jika sewaktu-waktu ada petugas sensus mendatanginya.

Nantinya setiap petugas lapangan sensus penduduk akan mendata sekitar tiga sampai empat blok sensus, setiap blok bisa dihuni sekita 200-300 rumah tangga.

Dia mengimbau calon petugas lapangan untuk tidak memanfaatkan situasi politik karena pada Mei 2010 ada beberapa daerah yang melaksanakan pemilihan kepala daerah (pilkada).

Kegiatan rutin sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun untuk mencacat dan mengumpulkan data-data, di antaranya jenis kelamin, umur, pekerjaan, pengangguran, inflasi, kemiskinan, pendidikan, dan data ekonomi daerah.

Data-data tersebut merupakan data makro yang dibutuhkan, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam evaluasi hasil pembangunan atau membuat perencanaan pembangunan.

Sensus penduduk 2010 ini membutuhkan dana sekitar Rp3,3 triliun.(M038/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010