Saat ini kami menunggu, kapan kami diizinkan untuk beroperasi oleh pihak-pihak terkait
Jakarta (ANTARA) - Pemilik kapal tradisional angkutan perairan di Kepulauan Seribu mempertanyakan komitmen Trans 1000 Jakarta sebagai salah satu operator transportasi yang menaungi mereka.

"Saat ini perjanjian sudah lebih dari setahun, kita meminta kendala apa yang menjadi halangan untuk menjalankan sistem yang sudah dibuat dalam kerja sama tersebut," kata salah seorang pemilik kapal, Micky dalam fokus group diskusi melalui media daring di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Koperasi angkutan laut usulkan peremajaan kapal di Kepulauan Seribu

Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menggelar fokus grup diskusi sejak Selasa (8/9) hingga Rabu (9/9) dengan tema "Penyelenggaraan Transportasi berkeadilan di Kepulauan Seribu".

Micky menyatakan pemilik kapal tradisional telah mengikat kerjasama dan menandatangani nota kesepahaman terkait peremajaan kapal, yang disebut tidak layak menjadi layak dengan bantuan PT Trans 1000 Jakarta Transportindo.

Menurut Micky, sebagian besar operator transportasi hanya mengatasnamakan pemilik kapal tradisional. Para pemilik kapal hanya ingin mencari yang betul-betul serius untuk memberikan pelayanan transportasi untuk masyarakat, wisatawan ataupun barang dan logistik.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta bentuk BLUD pelabuhan dan pelayaran

Perwakilan Trans 1000 Jakarta Audy meluruskan jika ada pihak-pihak terkait yang menghambat proses dimulainya pengopersian kapal di Kepulauan Seribu.

"Saat ini kami menunggu, kapan kami diizinkan untuk beroperasi oleh pihak-pihak terkait," kata Audy.

Menurut dia, perkembangan perizinan itu membutuhkan waktu, sehingga nantinya tidak ada masalah jika pihaknya telah beroperasi.

Baca juga: GAUN pertanyakan akses disabilitas di transportasi laut

Audy menjelaskan Trans 1000 merupakan salah satu perusahaan pelayaran baru yang turut mendukung program pemerintah, dalam mengupayakan transportasi laut aman dan nyaman serta terintegrasi khususnya di Kepulauan Seribu.

"Kami telah bekerjsama dengan 23 pemilik kapal tradisional," ujarnya.

Audy menyatakan sesuai rencana, Trans 1000 mulai beroperasi pada Maret 2020, namun tertunda karena adanya pandemi virus corona (COVID-19).

Pewarta: Fauzi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020