Sekitar 79 persen peserta program Kartu Prakerja merupakan pekerja informal dan pelaku usaha UMKM
Jakarta (ANTARA) - Hasil survei program Kartu Prakerja mengungkapkan mayoritas peserta memperoleh cara atau strategi baru dalam berwirausaha setelah mendapatkan pelatihan dalam program tersebut.

"Ketika kita berbicara mengenai program kewirausahaan yang menjadi solusi alternatif dalam mencari mata pencaharian baru bagi para peserta yang kehilangan pekerjaannya, sebanyak 93 persen peserta program menyebut pelatihan program Kartu Prakerja memberikan mereka cara atau strategi baru untuk bekerja sebagai wiraswasta," ujar Direktur Manajemen Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari dalam seminar daring di Jakarta, Kamis.

Dia juga mengatakan bahwa hasil survei terhadap peserta program Kartu Prakerja itu menunjukkan pelatihan program Kartu Prakerja relevan bagi skilling, reskilling dan upskilling.

Sekitar 97 persen peserta mengakui pelatihan yang didapatkan mengajarkan mereka cara baru yang belum pernah didapatkan sebelumnya dan sekitar 89 persen persen menyatakan pelatihan program Kartu Prakerja yang mereka dapatkan meningkatkan kepercayaan diri untuk melamar lebih banyak pekerjaan.

Selain itu hasil survei terhadap 361.255 peserta program Kartu Prakerja tersebut juga menunjukkan bahwa para peserta menilai program ini tepat sasaran, mengingat para pesertanya didominasi oleh mereka yang tidak bekerja (menganggur), pekerja informal dan peserta berpendapatan rendah.

"Sekitar 79 persen peserta program Kartu Prakerja merupakan pekerja informal dan pelaku usaha UMKM," kata Denni Purbasari.

Denni juga menambahkan bahwa sekitar 59 persen peserta merupakan para pekerja yang terdampak pandemi COVID-19 dan 56 persen peserta program mengakui mereka kehilangan pendapat akibat pandemi tersebut.

Sementara sekitar 90 persen para peserta program ini merupakan individu yang tidak memiliki pekerjaan dan sekitar 85 persen peserta berusia 18 sampai dengan 35 tahun.

Tingkat pendidikan para peserta yang mengikuti program Kartu Prakerja ini, 93 persen merupakan individu dengan tingkat pendidikan SMA ke atas.

Ia juga menyampaikan bahwa para peserta program ini merupakan individu dengan pendapatan bulanan sebesar Rp1,2 juta atau di bawah upah minimum regional.

Baca juga: Erick dukung BP2MI sinergikan data pekerja migran dan kartu prakerja
Baca juga: Gelombang IV tutup malam ini, gelombang V Kartu Prakerja dibuka Sabtu
Baca juga: Pemerintah terima pengajuan mitra baru Kartu Prakerja

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020