Jakarta (ANTARA) - Perusahaan otomotif Tesla sedang mengerjakan sensor pendeteksi gerakan baru yang dapat mendeteksi seorang anak tertinggal di dalam mobil yang panas (hot / over-heated car).

Menurut Reuters, perusahaan sedang mencari persetujuan dari Komisi Komunikasi Federal (Federal Communications Commission/FCC) untuk memasarkan teknologi tersebut, yang akan menggunakan sensor radar gelombang milimeter tanpa izin yang dirancang untuk beroperasi pada tingkat daya yang lebih tinggi daripada yang diizinkan berdasarkan aturan yang ada.

Dalam aplikasinya, Tesla mengatakan perangkat itu dapat digunakan untuk "mengurangi risiko heatstroke anak, melindungi penumpang kendaraan dari cedera melalui pemasangan kantong udara canggih dan pengingat sabuk pengaman, dan meningkatkan sistem pencegahan pencurian."

Tesla membayangkan menggunakan pencitraan radar untuk mengukur ukuran tubuh sehingga dapat membedakan orang dewasa dan anak-anak.

"Hal ini dapat membantu mobil mengoptimalkan penyebaran kantung udara saat terjadi kecelakaan - lebih efektif daripada sistem sensor di kursi berbasis bobot yang ada," jelas perusahaan tersebut.

Tesla mengutip data Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (National Highway Traffic Safety Administration) yang menemukan "lebih dari 50 anak-anak meninggal karena sengatan panas / heatstroke di dalam mobil pada tahun 2018 dan 2019, sebagian besar karena seseorang melupakan mereka di sana.

FCC sedang meminta komentar publik atas permintaan Tesla hingga 21 September.

Tidak jelas bagaimana dan kapan sensor semacam itu bisa masuk ke kendaraan Tesla. Seorang juru bicara perusahaan tidak menanggapi permintaan komentar.

Tesla sudah memanfaatkan sensor interior dan eksterior pada kendaraannya untuk berbagai tindakan keamanan. "Dog Mode" menjaga suhu mobil tetap nyaman bagi pemilik yang harus meninggalkan hewan peliharaannya selama beberapa menit, dan akan menggunakan layar jumbo di bagian tengah untuk menunjukkan pesan kepada orang yang lewat bahwa Anda akan segera kembali.

"Sentry Mode", di sisi lain, pada dasarnya memungkinkan penjaga mobil itu sendiri menggunakan kamera eksteriornya untuk memantau pergerakan di sekitar dan mengidentifikasi potensi ancaman.

Produsen mobil lain telah memperkenalkan peningkatan teknologi selama beberapa tahun terakhir untuk membantu mengurangi jumlah anak yang tertinggal di mobil panas.

Pada 2018, Nissan menyertakan sensor di SUV Pathfinder-nya untuk mendeteksi saat pintu belakang dibuka sebelum melakukan perjalanan. Jika pengemudi lalai membuka pintu belakang lagi setelah mobil diparkir, klakson akan berbunyi bip beberapa kali sebagai pengingat.

Selain itu, GM telah memasang fitur yang disebut "Rear Seat Reminder" di sejumlah modelnya yang membunyikan lonceng dan menampilkan pesan di panel instrumen untuk mengingatkan pengemudi agar memeriksa bagian belakangnya, The Verge dikutip Jumat.



Baca juga: Mobil Tesla segera dilengkapi pemutar musik dari speaker eksternal

Baca juga: Tesla cekcok dengan e-commerce China

Baca juga: Permintaan kendaraan listrik Tesla tetap naik berkat penjualan online
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020