Kami melihat keputusan Kapolri dalam menunjuk para jenderal tersebut sangat tepat
Jakarta (ANTARA) - Pengamat kepolisian Dr Edi Saputra Hasibuan mengatakan mutasi delapan Kapolda oleh Kapolri telah sesuai dengan karakter daerah penugasan dan prestasi para perwira tinggi.

"Kami melihat keputusan Kapolri dalam menunjuk para jenderal tersebut sangat tepat," kata mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan penunjukan Wakil Kepala Korps Brimob Brigjen Pol Abdul Rahman Baso sebagai Kapolda Sulawesi Tengah sesuai dengan karakter wilayah penugasan yang masih ada konflik sosial dan terorisme.

"Abdul Rahman dikenal banyak malang melintang memimpin pasukan Brimob menghadapi konflik di berbagai tempat. Jadi sangat tepat diplot menjadi Kapolda Sulteng yang rawan konflik sosial," tutur Direkur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) ini.

Baca juga: Kapolri pimpin sertijab delapan kapolda

Menurut dia, Irjen Pol Lotharia Latif yang bakal mengisi jabatan Kapolda NTT juga sesuai dengan latar belakang sebagai Kepala Korps Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polri, apalagi wilayah penugasan merupakan provinsi kepulauan.

Nama Lotharia Latif sangat popular di kalangan Polairud ketika berhasil melakukan berbagai pembenahan dan pengembangan besar-besaran saat memimpin Polairud Polri, ujarnya.

Dosen Universitas Bhayangkara ini menilai mutasi Asisten Operasi. Irjen Pol Herry Rudolf Nahak sebagai Kapolda Kalimantan Timur juga mencerminkan prestasi karena Herry merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian tahun 1990.

"Polisi lapangan ini cukup bagus saat menjabat Kapolda Papua Barat sebelum jadi Asisten Operasi," katanya.

Selain itu, ada pula nama Irjen Pol Z Panca Putra yang bakal mengisi jabatan Kapolda Sulawesi Utara. Nama Panca, alumni Akpol 1990 ini, cukup terkenal ketika menjabat Direktur Penyidikan pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Selain itu, ada pula nama Irjen Pol Merdisyam yang bakal mengisi Kapolda Sulawesi Selatan. Merdisyam saat jadi Kapolda Sulawesi Tenggara mampu menjaga wilayahnya hingga sangat kondusif.

Baca juga: Kapolda Sultra, Riau dan Papua dimutasiBaca juga: Lemkapi: anggaran Rp111,42 triliun untuk Polri karena tugas berat

Merdisyam akan digantikan oleh Wakapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Yan Sultra Indrajaya. Dengan jabatan itu, Yan akan naik jadi Irjen Pol.

Nama lainnya adalah Irjen Bambang Kristiono yang bakal menjabat Kapolda Kalimantan Utara. Nama Bambang Kristiono dikenal tegas dalam penegakan hukum ketika menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim.

Selanjutnya Brigjen Pol Widyagus bakal menjadi Kapolda Gorontalo. Widyagus yang saat ini menjadi Wakapolda Jabar adalah polisi reserse tulen dan cukup dikenal saat menjabat Direktur Tindak Pidana Korupsi Polri pada 2014.

"Kapolri telah menempatkan personel sesuai dengan bakat, karakter dan keahliannya serta berprestasi," katanya menegaskan.

Pewarta: Santoso
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020