Batam (ANTARA News) - Kamar 105 Gedung Shafa Asrama Haji Batam terbakar, Kamis, beberapa saat sebelum jemaah haji kelompok terbang pertama Debarkasi Hang Nadim Batam tiba di tanah air.

"Hanya korsleting, hal yang biasa," kata Kepala Pengelola Asrama Haji Batam Lili Ramli di Batam.

Menurut dia, korsleting kerap terjadi di asrama, tapi kejadian ini saat musim haji, maka terkesan besar.

Kebakaran itu menghanguskan sebuah kasur dari delapan yang terdapat di kamar itu. Asap tebal mengepul di seluruh ruangan.

Kepala pengelola asrama mengatakan untuk dua hingga tiga hari ke depan, kamar yang terbakar itu tidak digunakan.

"Perlu perbaikan, dicat dulu, biar cantik," kata dia.

Menurut dia, meski satu kamar tidak digunakan, namun kapasitas asrama tetap mencukupi menampung haji yang tiba dan menginap di Batam.

"Kamar masih cukup, karena selama ini, memang ada kelebihan kamar," kata dia.

Sementara itu, 499 haji yang tergabung dalam kelompok terbang pertama Debarkasi Hang Nadim Batam tiba di Asrama Haji Batam sekitar pukul 15.30 WIB.

Para haji langsung menikmati suguhan kopi dan teh hangat khas Melayu. Selain itu, juga disediakan pisang goreng dan lemper.

Para jamaah haji nampak menikmati makanan yang disajikan panitia. "Akhirnya makan juga di rumah kita," kata seorang haji perempuan.

Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji Debarkasi Hang Nadim Batam Erizal Abdullah menyatakan, panitia juga menyediakan makan siang atau malam, dengan lauk pauk khas daerah seperti asam pedas.

"Katering mempersiapkan untuk memanjakan lidah para haji, setelah sekian lama tidak makan makanan daerah," kata Erizal.

Debarkasi Haji Hang Nadim Batam melayani jamaah dari empat provinsi yakni Kepri, Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat yang terbagi dalam 22 kelompok terbang pada musim Haji 1430 H.

Debarkasi Hang Nadim Batam juga melayani pesawat yang mengangkut haji dari embarkasi lain seperti embarkasi Banjarmasin dan Solo, untuk mengisi bahan bakar, sekaligus transit. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Luki Satrio
Copyright © ANTARA 2009