"Saya menyambut baik pembentukan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Komite tersebut memiliki peran sangat strategis dalam pemulihan ekonomi nasional," kata Faisol dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Namun dia menyesalkan langkah pemulihan sektor ekonomi lebih condong dan berpihak pada korporasi, sementara pelaku ekonomi yang paling terdampak masih dianaktirikan.
Baca juga: Bamsoet: Komite Penanganan COVID dan Ekonomi segera koordinasi daerah
Baca juga: Mas Pram: Seluruh unsur Komite bertanggung jawab kepada Presiden
Baca juga: MPR: Kerja Komite Penanganan COVID-19 jangan bertentangan lembaga lain
Karena itu Faisol meyarankan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberi perhatian khusus terhadap UMKM karena sektor tersebut yang berperan sentral dalam menyelamatkan ekonomi bangsa saat ini.
"Padahal ekonomi UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menangah) yang paling terpuruk dan bisa berdampak sosial luas," katanya.
Politisi PKB itu mengusulkan agar Komite Penanganan COVID-19 dan PEN ditambah dengan TIM UMKM sebagai upaya pemulihan di sektor UMKM.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) nomor 82 tahun 2020 tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Komite itu diketuai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Sementara itu Wakil Ketua Komite diisi oleh sejumlah menteri yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan.
Menteri BUMN akan menjabat sebagai ketua pelaksana dan terdapat dua sekretaris eksekutif yaitu Raden Pardede untuk program dan Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian untuk urusan administrasi.
Di bawahnya, terdapat Satgas Penanganan COVID-19 yang masih diketuai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Ketua Satgas PEN diisi Wakil Menteri BUMN 1 Budi Gunadi Sadikin.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020
