Surabaya (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soetomo Surabaya menerima pasien peminat aborsi khusus bagi yang menginginkan aborsi aman.

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr.Soetomo Surabaya, dr Budi Santoso, mengemukakan hal itu dalam seminar pengaturan kesehatan reproduksi: "Legalisasi dan atau liberalisasi abortus" di Surabaya, Selasa.

Namun ia menegaskan bahwa poli KB II RSUD Dr.Soetomo hanya menerima pasien aborsi yang ingin menggugurkan kandungannya karena alasan-alasan psikologis atau kejiwaan, kegagalan KB, kondisi kesehatan, umur, dan hamil karena perkosaan.

Ia menjelaskan, proses aborsi secara aman, akan berpengaruh terhadap penurun Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yang secara tidak langsung mempengaruhi tingkat kesejahteraan suatu negara.

"Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan, AKI di Indonesia saat ini merupakan yang tertinggi di ASEAN yakni mencapai 307 per seratus ribu angka kelahiran hidup," katanya menjelaskan.

Itu berarti setiap satu jam di Indonesia ada dua orang ibu hamil yang meninggal karena aborsi tidak aman.

Dalam proses penanganan aborsi secara aman di RSUD Dr.Soetomo Surabaya, Budi mengatakan bahwa ada beberapa syarat dan tahapan yang harus dilalui oleh pasien.

Syarat pertama, kehamilan pasien tidak boleh lebih dari sepuluh minggu, kedua harus melampirkan identitas, seperti Kartu Tanda Penduduk dan Kartu keluarga.

Dalam proses penanganannya juga harus melibatkan lebih dari satu dokter agar tidak terjadi ketimpangan pendapat. Selain itu juga harus melibatkan konseling perawat, konseling obgin, dan konseling psikologi.

Ia menambahkan, dengan diberlakukannya berbagai persyaratan tersebut, justru banyak pasien mengurungkan niatnya untuk melakukan aborsi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009