Pertumbuhan kredit ditaksir hanya mampu 3 persen kurang lebihnya
Jakarta (ANTARA) - Mantan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menyatakan sektor jasa keuangan diprediksi tetap bertahan meskipun beberapa bulan belakangan dihantam pandemi COVID-19.

"Pertumbuhan kredit ditaksir hanya mampu 3 persen kurang lebihnya. Tetapi jangan khawatir, jaring pengaman kita bagus," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Dikatakannya, posisi Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal perbankan era pandemi di level 22 persen dan non performing loan (NPL) tiga persen lebih.

Menurut dia, perbankan akan tetap cukup kuat meski indikator kredit kurang lebih tiga persen pertumbuhannya karena memang dunia dan Indonesia menghadapi wabah corona yang berdampak ke ekonomi termasuk perbankan.

Alasan perbankan cukup kuat, lanjut dia karena pemerintah telah mengeluarkan Perpu No.1 dan diturunkan dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memerintahkan perbankan dan jasa keuangan lainnya untuk merestrukturisasi kredit.

"Diperkuat belum lama ini, LPS langsung boleh awasi dan urusi bank yang masuk pengawasan intensif," kata Darmin saat menjadi pembicara dalam Webinar dan 20 Pilar Financial Indonesia Award 2020 yang diselenggarakan oleh Iconomics secara daring, Kamis (16/7).

Pada kesempatan yang sama, Founder & CEO Iconomics Bram S Putro menjelaskan sebagai bagian dari entitas bisnis informasi dan komunikasi pihaknya memiliki tanggung jawab mendukung sektor jasa keuangan tetap berdiri kokoh.

Sebagai bagian dari dukungan pihak dia kepada sektor jasa keuangan, Iconomics memberikan apresiasi kepada sektor jasa keuangan, khususnya perbankan, pembiayaan (multifinance) dan pergadaian melalui 20 Pilar Finansial Indonesia Award 2020 dan webinar Peluang dan Tantangan Industri Keuangan dengan Menakar Ketahanan dan Kekuatan di Babak Kenormalan Baru.

"Kami sangat mengapresiasi peran-peran dari perusahaan-perusahaan jasa keuangan di tengah tekanan dampak Covid-19. Mulai dari dukungan pelonggaran pembayaran kredit atau pembiayaan hingga peran sosial turut membantu masyarakat menghadapi Covid-19," kata dia.

Baca juga: Perbanas: Kondisi perbankan domestik masih baik dan kuat
Baca juga: Indef nilai kondisi perbankan masih bagus di tengah wabah COVID-19
Baca juga: OJK: Likuiditas cukup, restrukturisasi kredit capai Rp655,84 triliun

Pewarta: Subagyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020