Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan program padat karya tunai yang berada di dalam kawasan pengembangan lumbung pangan nasional di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pada Kamis, Presiden Joko Widodo meninjau pelaksanaan program padat karya yang ada di salah satu lokasi di daerah tersebut dan menyempatkan diri untuk berbincang sejenak dengan para pekerja Padat Karya Tunai.

Pemerintah terus mendorong kebijakan Padat Karya Tunai di daerah-daerah untuk mempertahankan daya beli masyarakat terdampak di tengah pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca juga: Kementerian PUPR: Padat karya tunai serap 101 ribu pekerja

Proyek padat karya yang ditinjau tersebut masih berada di dalam kawasan pengembangan lumbung pangan nasional di Kabupaten Pulang Pisau dan merupakan bagian dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi (P3-TGAI). Program irigasi bertujuan menyediakan air bagi kawasan pedesaan dengan melakukan perbaikan, rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi desa.

Secara nasional, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp11,3 triliun untuk pelaksanaan program Padat Karya Tunai pada tahun 2020 ini di kurang lebih 23.392 lokasi pengerjaan.

Diperkirakan terdapat kurang lebih 612.956 pekerja setempat yang dapat diberdayakan dalam program ini.

Baca juga: Pemerintah alokasikan Rp18,44 triliun untuk program padat karya

Untuk Pulau Kalimantan, pemerintah mengalokasikan Rp865,35 miliar untuk program Padat Karya Tunai di 1.537 lokasi pengerjaan dengan harapan dapat memberdayakan sebanyak 43.016 pekerja setempat dengan durasi pengerjaan proyek selama 30 hingga 100 hari.

Turut hadir dalam peninjauan tersebut di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, dan Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020