Terdapat 25 anak-anak berusia antara 5-17 tahun yang tiba tanpa keluarga di kelompok ini,
Jakarta (ANTARA) - Badan PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) telah mulai mendata para pengungsi Rohingya yang diselamatkan dari perairan Aceh utara pada pertengahan Juni lalu.

“UNHCR telah memulai proses registrasi sejak 5 Juli dan diperkirakan selesai pada 12 Juli mendatang. Hingga hari ini, sebanyak 65 dari 99 migran (Rohingya) telah didata oleh UNHCR Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers secara daring dari Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

Pada akhir pekan ini, puluhan pengungsi tersebut akan dipindahkan ke Balai Latihan Kerja Meunasah Mee, Lhokseumawe, yang akan menjadi tempat penampungan baru mereka.

Palang Merah Indonesia (PMI) didukung oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) juga telah mulai menjalankan program pemulihan untuk membantu menghubungkan kembali para pengungsi dengan keluarga.

Baca juga: Menlu sebut 99 pengungsi Rohingya di Aceh negatif COVID-19
Baca juga: ACT Sumsel galang solidaritas peduli Muslim Rohingya


“Terdapat 25 anak-anak berusia antara 5-17 tahun yang tiba tanpa keluarga di kelompok ini,” tutur Retno.

Sementara itu, dua orang warga Rohingya yang sempat sakit dan dirawat, sekarang telah pulih dan kembali ke tempat penampungan.

Dalam konteks ini, layanan kesehatan telah disediakan di tempat penampungan guna menangani pengungsi yang menderita sakit ringan. RS Cut Meutia di Lhokseumawe juga bersiaga untuk mengantisipasi pengungsi dengan penyakit yang serius.

Pengungsi Rohingya yang terdiri dari 48 perempuan, 17 laki-laki, serta 34 anak-anak itu dievakuasi oleh nelayan Aceh utara pada 22 Juni 2020 setelah kapal yang mereka tumpangi rusak dan terapung-apung di laut.

Pemerintah setempat bersama sejumlah lembaga sosial telah membantu menyediakan kebutuhan pokok bagi para pengungsi, yang semula berlayar menuju Malaysia.

Baca juga: Relawan PMI dikerahkan bantu pengungsi Rohingya
Baca juga: EU sambut baik keputusan Indonesia selamatkan pengungsi Rohingya


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020