Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Selatan masih memproses kasus kematian anak penyanyi Karen "Idol" 
Pooroe yang terjadi pada Februari 2020.

"Tetap proses penyelidikan, penyidikan tetap masih ada, tapi kita tetap memperhatikan kesehatan masyarakat atau orang yang dipanggil. Tapi tetap berjalan, belum kami hentikan atau ada proses lain," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susato saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Irwan mengatakan penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan menyesuaikan situasi pandemi COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan.

Pemeriksaan saksi-saksi atau pihak-pihak terkait perkara dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang diterapkan oleh pemerintah. "Kadang kami memeriksa teman-teman yang dipanggil tidak mau hadir, kami tidak bisa memaksa," kata Irwan.

Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa sejumlah saksi terkait kematian Zefania Carina, Rabu (12/2), di antaranya Karen "Idol" Pooroe, Arya Satria Claproth dan Richard (ayah Arya).

Baca juga: Karen "Idol" laporkan dua orang terkait kasus pengeroyokan
Baca juga: Polrestro Jaksel tunggu hasil autopsi putri Karen 'Idol'
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Irwan Susanto (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Selain itu polisi juga telah melakukan otopsi jenazah putri Karen "Idol" pada Rabu (19/2) dan hasilnya ditemukan dua luka patah di tubuhnya.

Zefania Carina anak semata wayang buah pernikahan Arya dan Karen "Idol" meninggal dunia diduga terjatuh dari balkon lantai enam apartemen tempat tinggal Arya di Apartemen Aspen Resident di Jalan RS Fatmawati, Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan.

Peristiwa tersebut terjadi Jumat (7/2) pukul 21.30 WIB. Karen menduga ada kejanggalan dari meninggalnya sang buah hati yang saat itu diasuh oleh bapaknya, karena penyanyi "Idol" tersebut mendapatkan kabar kematian anaknya dari pihak polisi.
Baca juga: Polrestabes Bandung tetapkan Arya suami Karen Idol jadi tersangka

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020