Banjarmasin (ANTARA) - Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) bersama Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan menanam 10 ribu pohon Kasturi yang merupakan pohon khas Kalimantan Selatan.

Ketua SBI Kalimantan Selatan Amalia Rezeki di Banjarmasin, Jumat, mengatakan peringatah Hari Lingkungan Hidup Sedunia, selalu menjadi momentum SBI untuk berupaya melestarikan lingkungan dan alam.

"Hari ini kami akan melakukan penanaman pohon Kasturi yang menjadi maskot flora Kalimantan Selatan dan menjadi bagian dari program gerakan 10 ribu bibit Kasturi yang selama ini kami gencarkan," katanya.

Baca juga: ACB serukan "normal better" di Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Menurut Amalia, Kasturi dinyatakan punah di alam liar oleh lembaga konservasi internasional IUCN, sehingga perlu upaya masif dari seluruh pihak untuk melestarikannya.

Gerakan penanaman 10 ribu bibit pohon Kasturi di Kalsel ditandai dengan penanaman yang dilakukan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana.

Dosen Pendidikan Biologi Universitas Lambung Mangkurat ini mengatakan setiap tahun Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI) mengadakan berbagai rangkaian kegiatan pada peringatan “World Environment Day“.

Baca juga: Mahasiswa tanam mangrove di sungai Hitam Bengkulu

Tahun ini, menurut Amalia Rezeki, ada empat agenda kegiatan sesuai dengan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2020, adalah “Time for Nature“ yang berfokus pada biodiversitas atau yang lebih dikenal dengan keanekaragaman hayati.
Upaya menanam pohon kasturi (Antaranews Kalsel/Istimewa)

Sub-tema ini diangkat sebagai "a call of action" untuk memerangi degradasi spesies di lingkungan sekitar.

Rangkaian kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kalsel, di antaranya penanaman pohon Kasturi, peluncuran buku, penandatanganan MoU antara SBI dengan pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam hal ini diwakili oleh Dinas Kehutanan dan Diskusi Virtual tentang lingkungan hidup.

Hari ini juga, SBI meluncurkan buku tentang bekantan fauna maskot Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan judul "Studi Biologi Bekantan dan Habitatnya".

Baca juga: BKSDA-SBI percepat pelepasliaran bekantan

Baca juga: SBI berjuang selamatkan bekantan dari pandemi COVID-19


Menurutnya, buku ini berisikan kumpulan karya tulis ilmiah bersama tim peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat dan Universitas Gajah Mada.

Ia berharap buku ini menjadi sumbangsih bagi ilmu pengetahuan tentang bekantan dan habitatnya di Kalimantan Selatan.

Mengingat momen hari lingkungan hidup ini, berada pada kondisi pandemi COVID-19, kegiatan diadakan secara sederhana dan tetap mengikuti protokol kesehatan, bahkan sebagian dilakukan secara virtual, yang diselenggarakan secara terbatas.

Acara dipusatkan di Stasiun Riset Bekantan - Pulau Curiak dan Taman Buah Lokal Mekar Lestari di Anjir Muara - Barito Kuala yang dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana beserta staf, pengurus SBI dan masyarakat setempat.

Hanifah mengatakan mengapa ia bersama SBI memilih gerakan penanaman pohon Kasturi dalam kegiatan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia kali ini.

Baca juga: Kondisi lingkungan hidup pengaruhi pengendalian COVID-19

Pertama pohon Kasturi adalah maskot flora Provinsi Kalimantan selatan dan pada 1 Januari 2014 dilakukan assessment oleh tim ahli IUCN terhadap keberadaan tanaman Kasturi di alam liar.

Assessment tersebut, kemudian dipublikasikan pada 2016 oleh Lembaga Konservasi Internasional-International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN ), yang menyatakan bahwa Kasturi dinyatakan punah di alam atau Extinct in the Wild (EW).

"Untuk itulah kita harus berupaya menyelamatkan maskot flora kita melalui upaya pelestarian yang kita tandai dengan penanaman pohon Kasturi bersama masyarakat di Anjir Muara - Batola," kata Hanifah Dwi Nirwarna.

Pewarta: Ulul Maskuriah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020