Kami juga melakukan pembatasan penerbangan di berbagai bandara di Indonesia. Selain itu, juga menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan melakukan 'physical distancing'
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berdialog secara virtual dengan Menteri Senior Singapura Teo Chee Hean pada Jumat, untuk membicarakan mengenai perkembangan penanganan COVID-19 di negara masing-masing.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, pada kesempatan tersebut, Teo menanyakan terkait situasi di Indonesia dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menghadapi pandemik COVID-19.

Menjawab hal itu, Moeldoko menjelaskan bahwa kasus COVID-19 di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta cenderung mulai menurun. Akan tetapi, beberapa provinsi lainnya mengalami grafik yang meningkat meski tidak terlalu ekstrim.

Meski begitu, Moeldoko menyampaikan Presiden Joko Widodo optimistis pada Juni 2020 ini kondisi di Indonesia akan membaik.

Baca juga: KSP lakukan dialog dengan tokoh agama terkait penanganan COVID-19

Moeldoko juga menyampaikan, menyebabkan perekonomian Indonesia melambat. Berdasarkan prediksi awal, pertumbuhan ekonomi sekitar 4 persen, tapi kenyataannya hanya mencapai 2,9 persen.

Untuk mengatasi dampak ekonomi ini, pemerintah menerapkan berbagai relaksasi dan menerapkan berbagai skenario strategis agar situasi ekonomi kembali normal seperti sediakala.

Pada kesempatan yang sama, Teo juga juga menjelaskan Singapura mengalami situasi serupa dengan Indonesia, dimana terjadi pelambatan di sektor ekonomi.

"Kami menghadapi masalah yang cukup besar dalam sejumlah masalah ekonomi,” papar Teo.

Mengenai relaksasi di Singapura, pemerintah disana memberikan kepada sejumlah sektor kunci seperti manufaktur dan lain-lain. Singapura juga kemungkinan akan melakukan relaksasi pada awal Juni ini.

"Menangani COVID-19 adalah satu masalah serius. Masalah lain adalah bagaimana menghadapi situasi setelah pandemik ini. Kita perlu bekerja sama dengan berbagai negara dalam menghadapi masalah ini," ujar Teo.

Kedua pejabat negara juga menjelaskan mengenai perkembangan rapid test atau PCR yang dilakukan di masing masing negara. Singapura meminta warganya untuk menjalani tes ini karena perkembangan kasus terinfeksi cukup cepat.

Sementara di Indonesia, kata Moeldoko, pemerintah berencana menyiapkan 10 ribu tes PCR.

Baca juga: KSP dan insan pers sikapi keberlangsungan industri media

"Kami juga melakukan pembatasan penerbangan di berbagai bandara di Indonesia. Selain itu, juga menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan melakukan physical distancing,” papar Moeldoko.

Moeldoko juga sepakat bahwa semua negara harus bekerja sama dan berkolaborasi dalam penangani pandemik ini. Kasus global ini menjadi sebuah pembelajaran bersama.

“Dengan adanya COVID-19 yang dialami hampir setiap negara di dunia, kelak dapat membuat kondisi lebih baik dalam kehidupan new normal," tuturnya.

Adapun, dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, lanjut Moeldoko, sebagai tradisi budaya di Indonesia, masyarakat saling mengucapkan selamat dan saling memaafkan.

"Kami juga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada pemerintah dan masyarakat Singapura. Terima kasih atas perhatian pemerintah Singapura selama ini."

Sebaliknya, Teo juga menyampaikan salam kepada Presiden Jokowi dan mengucapkan selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri. Teo mendoakan semoga Presiden selalu dalam kondisi sehat.

Baca juga: KSP salurkan donasi 5.000 APD bantu tangani COVID-19

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020