Penggunaan APD bagi para dokter dan petugas medis di garis depan ini sangat dibutuhkan karena kalau ada satu saja pasien dalam pengawasan (PDP), maka APD yang harus diperlukan setiap harinya sekitar 16 pasang dan APD tersebut tidak bisa dipakai dua k
Pontianak (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Yayasan Rumah Sakit Islam (YARSI) Pontianak, Kalimantan Barat kembali menerima bantuan alat pelindung diri (APD) dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalbar yang akan digunakan sebagai pelindung bagi para tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19.

"Hari ini kami menerima APD dari Kadin Kalbar berupa 50 pasang baju hazmat dan dua unit thermometer infrared," kata Ketua Pengurus YARSI Pontianak Suhadi SW di Pontianak, Jumat.

Dia menjelaskan, pihaknya sangat berterima kasih kepada para donatur yang begitu peduli dengan para petugas kesehatan, sehingga dengan adanya bantuan APD tersebut diharapkan bisa melindungi petugas kesehatan dari terinfeksi COVID-19.

"Ini merupakan bantuan yang ketiga kalinya dari sejumlah pengusaha Kalbar yang peduli," katanya.

Dia menambahkan bahwa bantuan sebelumnya dari "Pengusaha Kalbar Peduli Kadin" berupa uang Rp50 juta, tiga tangki air. "Mudah-mudahan, ke depan akan dibantu lagi masker N95 yang sangat bermanfaat bagi para dokter, paramedis dan para petugas kesehatan garis depan dalam penanganan wabah virus corona," katanya.

Sebelumnya, Senin (6/4) lalu, pihaknya juga mendapat bantuan dari Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (KAGAMA) Kalbar berupa 10 pasang baju hazmat, lima pasang "shoe cover", satu liter penyanitasi tangan (hand sanitizer), 30 tablet vitamin dan lima buah kacamata googles.

"Semua bantuan itu dicatat diinventarisasi dan dilaporkan secara transparan dan akuntable," katanya.

Penggunaan APD bagi para dokter dan petugas medis di garis depan ini sangat dibutuhkan karena kalau ada satu saja pasien dalam pengawasan (PDP), maka APD yang harus diperlukan setiap harinya sekitar 16 pasang dan APD tersebut tidak bisa dipakai dua kali, katanya.

"Oleh karena itu, kami bekerja keras mencari bantuan ke sana kemari untuk mendapatkan APD tersebut," ujarnya.

Menurut dia, semua pihak tentunya sepakat bahwa para dokter, paramedis dan tenaga medis lainnya yang berada di garis depan dalam penangan wabah virus corona harus terlindungi dengan baik.

"Kita tidak menginginkan mereka tumbang karena kurangnya APD. jangan sampai si penolong justru tidak terlindungi dengan baik, kalau mereka tumbang siapa yang harus menolong pasien," katanya.

Oleh karena itu, YARSI Pontianak masih memberikan peluang kepada para donatur dan mengetuk hati para dermawan lainnya, untuk menyisihkan sebagian keuntungan usahanya dan membantu memberikan APD kepada dokter, paramedis dan petugas garis depan penanganan virus corona.

"Melalui YARSI Pontianak, kami bekerja untuk saudara dan saudara membantu kami untuk kita semua," kata Suhadi yang juga mantan Kabid Humas Polda Kalbar tersebut.

Baca juga: Kalbar butuh banyak ADP dan kit tes cepat

Baca juga: Gabungan BUMN di Kalbar serahkan bantuan APD penanganan COVID-19

Baca juga: Penjahit di Kalbar canangkan gerakan masker gratis

Pewarta: Andilala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020