Banjarbaru (ANTARA) - Personel Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia dari Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama (BWU) diberi pelatihan menjadi tenaga pendidik untuk mengajar anak-anak di medan tugas nantinya.

"Tenaga pendidik di sana sangat dibutuhkan. Jadi nantinya prajurit TNI mengajar anak-anak di setiap posnya," kata Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto di Banjarbaru, Minggu.

Sebanyak 450 personel terpilih Yonif 623/BWU tengah dipersiapkan bertugas di perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Sebelum berangkat akhir Maret 2020 nanti, Pangdam terlebih dahulu mengecek kesiapan prajuritnya.

Subiyanto memastikan seluruh personel telah siap untuk menggantikan pasukan yang saat ini bertugas di perbatasan yaitu Batalyon Infanteri Raider 600/Modang Kodam VI/Mulawarman yang bermarkas di Balikpapan.

"Ini bukan tugas yang ringan. Hanya personel terpilih mendapat kehormatan melaksanakannya. Direncanakan berada di perbatasan sembilan bulan. Namun bisa saja lebih tergantung kesiapan pasukan pengganti selanjutnya," tuturnya.
Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto mengecek kesiapan perbekalan Satgas Pamtas RI-Malaysia dari Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama (BWU). (ANTARA/Firman)


Untuk itu, Pangdam meminta prajuritnya dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan meminimalisir pelanggaran sekecil apapun.

"Membaurlah dengan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Pastikan semangat merah putih warga di perbatasan terjaga baik demi keutuhan NKRI," tandasnya didampingi Danrem 101/Antasari Kolonel Inf M Syech lsmed.

Dansatgas Pamtas Batalyon Infanteri 623/BWU Letkol Inf Yordania memohon doa restu rakyat agar pasukan yang dipimpinnya dapat bertugas sesuai harapan bersama.

"Untuk kesekian kalinya Yonif 623 mendapat kepercayaan dari pimpinan dalam tugas operasi perbatasan. Ini sebuah kehormatan yang harus dijawab dengan keberhasilan dan prestasi membanggakan," ujarnya.

Pewarta: Firman
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020