Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB) menyiapkan sekitar 2.000 unit komputer untuk pelaksanaan ujian seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) di kampus setempat di Kota Malang, Jawa Timur.

Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Universitas Brawijaya Prof Dr Aulanni'am di Malang, Sabtu mengatakan, pihaknya juga menyediakan 170 unit komputer lain sebagai cadangan guna mengantisipasi jika pada pelaksanaan tes tersebut ada kendala.

"Untuk penerimaan mahasiswa baru (maba) jalur SBMPTN ini kuotanya 40 persen dari keseluruhan atau sekitar 5.724 orang. Namun, untuk peserta tes SBMPTN bisa mencapai belasan ribu, bahkan puluhan ribu," kata Prof Aulanni'am.

Kuota penerimaan mahasiswa baru UB tahun 2020 mencapai 14.300 atau turun sekitar 9 persen dari tahun lalu yang lebih dari 14.600 orang.

"Kami juga masih akan melihat jumlah riilnya berapa, karena akan berurutan setelah diketahui jumlah calon maba yang tidak mendaftar ulang pada jalur SNMPTN dan SBMPTN. Jumlahnya akan dikembalikan pada seleksi mandiri UB (SMUB) seperti tahun lalu," tuturnya.

Sementara itu, kuota penerimaan untuk jalur SNMPTN (jalur undangan) 30 persen atau 4.300 orang. SNMPTN merupakan seleksi masuk perguruan tinggi melalui prestasi akademik selama di SMA dan sederajat. Di UB, beberapa program studi (prodi) masih mensyaratkan adanya tes khusus selain nilai rapor.

"Siswa yang lolos pada SNMPTN diseleksi langsung oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) berdasarkan urutan nilai dari masing-masing siswa di seluruh SMA di Indonesia," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Akademik UB, Heri Prawoto Widodo mengatakan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) akan dilaksanakan selama sepekan tanggal 20-26 April 2020 dengan pembagian minat Soshum, Saintek, dan Gabungan.

"UTBK akan dibagi dalam 2 sesi setiap hari. Untuk menyukseskan pelaksanaan UTBK, sudah dilakukan koordinasi dengan seluruh fakultas di lingkungan UB tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, sehingga pada tanggal 2 Maret semua sudah siap dan diharapkan tidak ada lagi pergantian tempat dan komputer pada pelaksanaan UTBK," tuturnya.

Heri mengimbau agar pendaftar SNMPTN yang ingin mengikuti UTBK bisa segera mendaftarkan diri agar bisa mendapat lokasi tes terdekat. "Harapan kami siswa yang dafatr SNMPTN dengan peluang kecil bisa daftar UTBK karena jika menunggu dia tidak bisa dapat tempat tes terdekat, sehingga harus keluar kota," ujarnya.

Untuk seleksi mandiri, UB menetapkan kuota 30 persen atau sekitar 4.286. SMUB dilaksanakan tertulis agar siswa benar-benar fokus dengan prodi dan universitas yang akan dipilih guna mengurangi jumlah pendaftar yang tidak melakukan daftar ulang sekaligus memberikan kesempatan siswa lebih menyeluruh.

Pada tahun akademik 2020/2021, UB membuka prodi baru, yakni aktuaria dan kehutanan. "Kedua prodi yang baru dibuka tahun ini, juga memiliki daya tarik yang cukup tinggi di SNMPTN. Untuk kedua prodi baru ini kuota yang disiapkan masing-masing 60-80 mahasiswa atau dua kelas," katanya.

Bagi calon peserta SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020 diterapkan kebijakan Single Sign On (880) yang merupakan tahap awal dari pendaftaran SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020.

Setiap peserta wajib memiliki akun LTMPT dengan melakukan registrasi akun melalui laman http://portal.ltmpt.ac.id. Registrasi akun LTMPT untuk UTBK dan SBMPTN dilaksanakan mulai tanggal 7 Februari hingga 5 April 2020.
Baca juga: 5.615 pendaftar lolos SBMPTN 2019 Universitas Brawijaya
Baca juga: Terbanyak di Indonesia peminat SBMPTN Universitas Brawijaya

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020