"Tahun ini kita akan menggelar pilkada serentak di 12 kabupaten dan kota. Kalau berdasarkan zona, Sulsel sudah lepas dari zona merah, tapi kita harus tetap waspada dan memberikan pengamanan ketat," ujar Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe, di Makas
Makassar (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan menggelar rapat pimpinan daerah (rapimda) membahas tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di 12 kabupaten dan kota.

"Tahun ini kita akan menggelar pilkada serentak di 12 kabupaten dan kota. Kalau berdasarkan zona, Sulsel sudah lepas dari zona merah, tapi kita harus tetap waspada dan memberikan pengamanan ketat," ujar Kapolda Sulsel Irjen Mas Guntur Laupe, di Makassar, Selasa.

Dalam rapimda yang dihadiri Kajati Sulsel Firdaus Dewilmar, Ketua KPU Sulsel Faizal Amir, dan Bawaslu Sulsel Laode Arumahi itu, Kapolda meminta kepada semuanya untuk tetap membangun sinergi dalam menyukseskan pilkada serentak itu.
Baca juga: Kapolri pantau Sulsel jelang Pilkada 2020

Ia juga meminta kepada semuanya khususnya jajarannya yang menggelar pilkada agar memetakan potensi konflik di daerahnya masing-masing jelang Pilkada 2020.

"Jalin kekuatan masyarakat karena itu adalah dukungan terbesar dalam pelaksanaan tugas Polri, jangan underestimate, saya mengimbau agar jangan terulang kejadian pembakaran saat pilkada yang lalu-lalu," katanya lagi.

Mas Guntur menegaskan bahwa tahun 2020 ini terdapat 12 kabupaten dan kota di wilayah Sulawesi Selatan yang akan melaksanakan pilkada secara serentak pada September mendatang.

"Perhelatan akbar seperti ini, tentunya mengundang berbagai kerawanan yang harus dihadapi secara hati-hati. Karena itu, saya ingatkan jangan sekali-kali membawa senjata bila terjadi unjuk rasa, pertahankan situasi kondusif, jaga emosi, lakukan protap-protap yang berlaku," katanya pula.
Baca juga: Bawaslu Sulsel antisipasi petahana mobilisasi ASN pada Pilkada 2020

Selain itu, mantan Kadiv Hukum Mabes Polri ini meminta kepada masyarakat umum agar menghindari hoaks dan tidak membagikan berita atau informasi yang bisa menimbulkan kegaduhan.

"Saya juga mengharapkan masyarakat menghindari hoaks dan ujaran kebencian, karena itu akan mengganggu ketertiban umum di masyarakat," ujarnya lagi.

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020