Serang (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, Banten, mencatat bahwa angka kekerasan seksual terhadap anak di Kota Serang mengalami peningkatan pada tahun ini dibandingkan 2018.

Kepala DP3AKB Kota Serang,Toyalis, mengatakan berdasarkan hasil laporan yang diterimanya, ada peningkatan sebanyak 9 kasus dari tahun sebelumnya.

"Ada peningkatan angka kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di Kota serang. sebelumnya 34 sekarang di tahun 2019 mencapai angka 43 kasus," kata Toyalis di Serang, Rabu.

Baca juga: KPAI sebut kekerasan seksual pada anak di sekolah meningkat

Menurut Toyalis, dari jumlah kasus kekerasan seksual terhadap anak yang diterima oleh pihaknya, mayoritas menyasar anak-anak yang belum memasuki jenjang pendidikan formal.

"Korbanya anak sekolah, anak yang belum sekolah dan rata-rata umurnya di bawah 18 tahun," katanya.

Ironisnya, katanya para predator anak tersebut didominasi oleh orang terdekat korban. mulai dari teman, keluarga hingga tetangga.

Baca juga: Menteri PPPA puji pelindungan perempuan-anak di Aceh

"Pelakunya itu di dominasi oleh tetangga dan keluarga terdekat," ujarnya.

Toyalis menjelaskan, untuk menanggulangi itu pihaknya sudah membuat beberapa program baik pencegahan maupun pemberian informasi pelaporan ketika terjadi kasus tersebut.

"Kita membentuk Pusat pembelajaran keluarga (Puspaga) dan kita lakukan keliling ke setiap kelurahan untuk memberikan informasi ketika ada kejadian seperti itu dan masyarakat jangan takut untuk melapor, kita juga bikin 5 pokmas (kelompok masyarakat) tentang pencegahan kekerasan seksual terhadap anak," katanya.

Baca juga: Tidak dimulai dari nol pembahasan RUU PKS, sebut Menteri PPPA

Pewarta: Mulyana
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019