Jakarta (ANTARA) - Yayasan Dompet Dhuafa terus mengajak dan menggandeng kelompok milenial sebagai donatur untuk membantu mengentaskan kemiskinan di Tanah Air.

"Jadi dari sekarang, milenial kita sapa dan ajak, terbukti penghimpunan wakaf dompet dhuafa setiap bulan Rp1,5 hingga Rp2 miliar dan 60 persen merupakan dari anak-anak usia 20 sampai 35 tahun," kata Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa Imam Rulyawan di Jakarta, Senin.

Ia memperkirakan pada 2020, generasi milenial akan semakin semarak menjadi donatur Dompet Dhuafa. Karena, melihat perkembangannya terus mengalami peningkatan.

Apalagi, lima tahun ke depan para generasi milenial tersebut akan menjadi orang yang punya posisi tertentu. Oleh sebab itu Dompet Dhuafa bersama Indonesia Development and Islamic studies (IDEAS) menyakini kajian-kajian upaya mengentaskan kemiskinan harus melibatkan banyak pemangku kepentingan.

Baca juga: Kedermawanan Indonesia diyakini mampu atasi resesi ekonomi

Baca juga: Parni Hadi: Memberantas kemiskinan dimulai dari pembangunan

Baca juga: Dompet Dhuafa gandeng CIMB Niaga Syariah


Hal itu termasuk pula menggaet kelompok usia milenial serta lembaga filantropi dengan semangat filantropreneur yaitu mengelola dengan cinta kasih dan semangat filantropi tetapi menerapkan metode entrepreneur.

"Ini agar masyarakat yang kita bantu lebih efisien menuju kemandirian," katanya.

Terkait anggaran yang telah terkumpul pada 2019 yaitu sekitar Rp300 miliar. Sebanyak 90 persen di antaranya sudah disalurkan ke berbagai program khususnya bidang ekonomi. Kemudian yayasan sosial itu juga melakukan program yang mendorong para penerima zakat menjadi pemberi zakat.

Salah satu daerah yang berhasil dilakukan pembinaan melalui program tersebut yaitu Kasemen, Serang, Provinsi Banten, dengan usaha budidaya kerang hijau. Padahal, lima tahun lalu daerah itu tidak dilirik sama sekali. Namun, saat ini ekonomi masyarakat setempat sudah mulai membaik.

Secara umum prinsip yang dijalankan Dompet Dhuafa adalah memutus rantai kemiskinan dengan dua hal yaitu modal dan pasar. Kehadiran filantropis dengan pendekatan filantropreneur dapat membantu kaum dhuafa.

"Jadi kalau modal dan pasar sudah ada, maka mudah-mudahan apa saja yang ditanam atau pun bertani, mereka sudah siap sedia. Dengan demikian harapan kita angka kemiskinan dapat turun," ujar dia.*

Baca juga: Dompet Dhuafa gandeng dua perusahaan sekuritas garap wakaf saham

Baca juga: Dompet Dhuafa tingkatkan layanan rumah singgah bagi pasien duafa

Baca juga: BRI Syariah - Dompet Dhuafa garap layanan digital inklusi keuangan

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019