Yogyakarta (ANTARA News) - Rumah Singgah Anak Mandiri Yogyakarta sampai sekarang berhasil mengembalikan sekitar 80 anak jalanan di kota ini ke bangku sekolah, sekaligus kembali ke pangkuan keluarga mereka masing-masing. "Allhamdulillah kami sampai sekarang bisa mengembalikan anak jalanan ke orangtuanya, dan memasukkan kembali mereka ke sekolah, setelah ditinggalkan karena `bekerja` di jalanan," kata Ketua Yayasan Rumah Singgah Anak Mandiri (RSAM) Yogyakarta Nyadi Kasmorejo, Minggu. Ia mengatakan sejumlah anak jalanan setelah memperoleh pendampingan dari tim yayasan RSAM Yogyakarta kemudian dikirim ke sekolah maupun lembaga pendidikan luar sekolah. Ada yang sekolah di SMK negeri, mengikuti kejar paket, kursus teknisi studio dan bahasa Inggris. "Semua biaya sekolah atau pendididkan ditanggung yayasan, sehingga mereka tidak perlu memikirkan lagi mencari biaya sekolahnya. Bagi mereka yang penting adalah kemauan keras untuk mengikuti pembelajaran, baik di sekolah maupun di tempat kursus," katanya. Menurut dia, Yayasan RSAM Yogyakarta sampai kini mendampingi 96 anak jalanan. Dari jumlah tersebut, 15 anak di antaranya ditampung di RSAM, dan yang lainnya di panti asuhan milik yayasan. Mereka yang ditampung di RSAM memperoleh pembinaan dengan diberi pelatihan keterampilan, meskipun mereka masih diperbolehkan `turun` ke jalanan. Sedangkan yang ditempatkan di pantai khusus, mereka dibina dan menyatakan mau kembali ke sekolah. Namun, mereka dilarang kembali ke jalanan. Sebab, mereka dipersiapkan untuk kembali ke lingkungan keluarganya. "Program pendampingan anak jalanan sebenarnya bertujuan untuk mengurangi jumlah anak yang `bekerja` di jalanan, baik sebagai pengamen maupun pengemis. Bagi anak yang `bekerja` di jalanan sangat berbahaya, karena kehidupannya sangat keras," kata Nyadi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008