"Supaya semua jajaran Polri bisa niru perutnya saudara Kapolri," kata Trimedya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan meminta anggota Polri mencontoh tampilan Kapolri Jenderal Idham Aziz yang sama sekali tidak terlihat perutnya buncit meskipun sudah berpangkat jenderal bintang empat.

"Supaya semua jajaran Polri bisa niru perutnya saudara Kapolri," kata Trimedya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.
Baca juga: Iqbal: Semua polisi dilarang pamer di media sosial

Dia menyindir masih banyak personel Polri yang perutnya buncit, sehingga dirinya meminta agar anggota Polri dapat meniru tampilan Idham Aziz tersebut.

Selain itu, Trimedya memberikan apresiasi kepada Polri khususnya Kadiv Propam Polri Irjen Listyo Sigit Prabowo yang sudah mengeluarkan instruksi agar seluruh anggota kepolisian untuk tidak memamerkan kehidupan dan barang-barang mewah di media sosial.

Dia mengimbau agar Kadiv Propam Polri Irjen Listyo Sigit Prabowo dapat mengecek langsung ke lapangan dan meminta kapolda hingga kapolres agar perutnya tidak buncit.

"Bagus sekali ini suratnya Propam, tapi kalau hanya surat, tidak ada gunanya. Jadi kami usulkan Pak Sigit ke daerah juga ngecek bila perlu badannya seperti ini (Kapolri)," ujarnya pula.
Baca juga: Kapolri: Kapolres jangan jadi bagian permasalahan di daerah


Dia mengatakan, masih banyak kapolda dan kapolres perutnya buncit, sehingga harus diminta dikurusin, jangan hanya soal kemewahan.

Trimedya juga menyoroti pakaian yang digunakan personel Polri dan meminta agar para anggota dapat memakai seragam dimasukkan ke dalam dan bukan dikeluarkan.

"Saya itu tidak terlalu pas kalau polisi ini bajunya dikeluarin, kalau bisa seperti dulu lagi dimasukin bajunya," katanya.

Dia mencontohkam, di era Kapolri Tito Karnavian kebanyakan anggota Polri memakai seragam dengan baju yang dikeluarkan padahal cara berpakaian itu dianggapnya membuat anggota Polri tidak terlihat rapi.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019