Kita harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi di lapangan, tetap kembali ke niat baik
Kualasimpang, Aceh (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)-Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh meningkatkan kemampuan 31 relawan dengan menggelar "volunteer camp" di kawasan Gunung Pandan, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, selama 15-17 November 2019.

"Sebanyak 31 orang relawan MRI se-Aceh diharapkan mampu menguasai berbagai ilmu dan metode tentang kebencanaan, baik bencana sosial maupun bencana kemanusian yang bisa terjadi kapan saja," kata Sekretaris Wilayah MRI Aceh Akhi Munandar di Tenggulun, Aceh Tamiang, Ahad.

Beberapa kegiatan selama tiga hari tersebut, di antaranya tentang pengelolaan organisasi yang menghadirkan Wakil Bupati Aceh Tamiang Teungku Insyafuddin, sedangkan tema wawasan kebangsaan dengan pemateri Komandan Kodim 0117/Aceh Tamiang Letkol Inf Deki Rayusyah Putra.

Materi tentang penyelamatan dasar disampaikan Koordinator Pos SAR Langsa Suhengki, manajerial kerelawanan oleh Ketua MRI Wilayah Aceh Mustafa M.Y. Tiba. Materi lainnya, penguatan kelembagaan, "problem solving game", "team building game", dan "effective communication game".

Ia mengharapkan para peserta selalu siap dan bersedia mengaplikasikan kemampuan di lapangan dalam kondisi apapun pascabencana.

"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa menumbuhkan jiwa korsa kelembagaan kepada seluruh relawan khususnya, dan keterampilan sosial 'mapping disaster' manajemen kebencanaan, sinergi, dan komunikasi personal," katanya.

Baca juga: ACT dirikan Akademi Relawan Indonesia di Yogyakarta

Kepala Cabang ACT Aceh Husaini Ismail saat upacara pembukaan "volunteer camp", selain memberikan ucapan selamat kepada peserta, juga mengharapkan mereka mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.

"'Volunteer camp'  merupakan sarana bagi para relawan dalam meningkatkan kapasitas diri sebagai seorang relawan. Juga agar mereka mampu meningkatkan kesolidan relawan, ketika terjun ke lapangan," katanya.

Wakil Bupati Aceh Tamiang Teuku Insyafuddin meminta semua pihak bersiap diri, karena hidup di daerah rentan bencana.

"Kita harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi di lapangan, tetap kembali ke niat baik, dan tanamkan jiwa kerelawanan yang tinggi dalam diri teman-teman semua," ucapnya.

Ketua Panitia Volunteer Camp MRI-ACT Aceh Alhafiz Zulamri mengharapkan peserta kegiatan itu menjadi agen-agen yang menggerakkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengatasi permasalahan kemanusiaan.

"Sehingga mereka menjadi anggota yang bisa terus mengelola MRI sebagai lembaga profesional dalam mengatasi permasalahan kemanusiaan," tutur dia.

Baca juga: ACT Sulsel kembali gelar volunter camp perkuat empati relawan
Baca juga: MRI ACT NTB latih relawan mitigasi bencana

 

Pewarta: Muhammad Said
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019