Sigi (ANTARA) - Warga pedalaman di wilayah-wilayah tertentu di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, merupakan kelompok masyarakat yang paling sulit mendapat akses informasi, bantuan dan pendidikan memadai, sebab mereka hidup di tempat terpencil dan di area pegunungan curam yang dikelilingi jurang yang cukup sulit dijangkau dengan kendaraan roda dua.

Sama halnya memperoleh pendidikan agama Islam. Di mata warga Dusun Kalinjo, Desa Ngata Baru, Kabupaten Sigi, pendidikan agama merupakan suatu keberuntungan dan rezeki yang tak ternilai harganya.

Terlebih lagi sangat jarang tokoh agama, relawan dan pegawai dari lembaga keagamaan independen maupun di bawah naungan pemerintah daerah apalagi pemerintah pusat datang ke sana untuk menanamkan pendidikan, nilai-nilai dan ajaran agama Islam kepada mereka.

Meski medan yang di kelilingi jurang dan tebing tinggi di ke dua sisinya, tidak menurunkan semangat lembaga kemanusiaan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) wilayah Sulawesi Tengah untuk menyalurkan bantuan dan menanamkan pendidikan agama kepada warga di sana sekaligus memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah, Jumat (15/11).

Baca juga: Aceh disebut benteng terakhir umat Islam di wilayah Nusantara

Baca juga: Shengji, Maulid ala Huimin di China


Dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H yang rangkaikan penyaluran bantuan puluhan mushaf Al Quran kepada warga dan muallaf di dusun itu, Dai Kampung Bina Muallaf IZI Sulteng , Muammar Zuhdi Arsalan mengajak seluruh warga di Dusun Kalinjo dan Desa Ngata Baru, Sigi agar meneladani akhlak atau perilaku Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

"Banyak yang memeluk agama Islam karena tersentuh melihat keteladanan dan akhlak mulianya nabi Muhammad SAW. Dia tidak memaksa orang masuk Islam," katanya saat membawakan hikmah maulid.

Di hadapan tokoh agama, masyarakat, pemuda, remaja dan anak-anak yang hadir ia menjamin jika mengikuti petunjuk dan menirukan akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari, maka warga di Dusun Kalinjo dan sekitarnya akan terhindar dari penyakit hati, kemelaratan, kesusahan dan permasalahan hidup lainnya.

"Nabi Muhammad SAW saat masih muda adalah anak muda terbaik, saat berkeluarga merupakan kepala keluarga terbaik dan suami terbaik. Saat menjadi kepala negara merupakan kepala negara terbaik dan sahabat terbaik di mata para sahabat-sahabatnya," ujarnya.

Baca juga: Pawai ta'aruf dan kirab Siripuan digelar umat Muslim di Kota Kupang

Baca juga: Wapres Ma'ruf: Kemiskinan hampir membawa orang pada kekafiran

 
Warga dan muallaf di Dusun Kalinjo, Desa Ngata Baru , Kabupaten Sigi menikmati hidangan alakadarnya usai mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah yang dilaksanakan IZI Sulteng bersama warga di salah satu mushala di dusun terpencil tersebut, Jumat (15/11/2019). (ANTARA/Muhammad Arsyandi)


Ia juga menyinggung mengenai maraknya oknum-oknum yang selalu menjelek-jelekkan Nabi Muhammad SAW dengan sebutan ataupun tudingan tukang nikah dan tukang poligami demi memenuhi hasrat seksual belaka.

"Nabi istrinya sembilan dan menikah bukan karena nafsu tapi karena ibadah petunhuk Allah. Istrinya hanya satu perawan, sisanya janda. Ada yang berumur 50 bahkan 60 tahun. Dia menikahi mereka untuk menolongnya. Ada yang sanggup begitu?," tanya dia disambut senyum dan tawa jamaah.

Olehnya ia berharap melalui momentum peringatan maulid tersebut, warga, utamanya pemuda, remaja dan anak-anak generasi muda di sana dapat mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW kini dan nanti hingga akhir hayat.

Dia juga mengutip penulis buku monumental berjudul "The 100" yang juga seorang astrofisika, Michael H. Hart menempatkan Nabi Muhammad SAW di posisi pertama dari 100 tokoh paling berpengaruh di dunia sepanjang masa.

Silaturahim juga dilakukan untuk menjaga Sulteng, khususnya Sigi dari perselisihan dan konflik antar warga, kelompok, suku, ras dan agama yang akhir-akhir ini menggejala di sejumlah daerah di Indonesia oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang tidak senang melihat hubungan antar umat beragama di Indonesia terjaga dan selalu harmonis.

Baca juga: Syekh Palestina bimbing pemuda Nias masuk Islam

Baca juga: Chacha Frederica ingin belajar di pesantren Indonesia di AS

Baca juga: ACT merajut asa mualaf Sulsel hingga ke pelosok


Sementara itu Koordinator Dai Bina Muallaf IZI Sulteng, Abdul Hamid menjelaskan program bina muallaf tersebut selain bertujuan membina dan mengajarkan pendidikan agama kepada warga dan muallaf di sana, juga untuk membantu meningkatkan perekonomian warga yang tinggal di pedalaman.

"Tujuan utama kita lainnya untuk mengangkat perekonomian masyarakat yang tinggal di pedalaman agar mereka sejahtera. Program ini merupakan salah satu cara yang kami lakukan untuk menyentuh mereka. Setelah kami pelajari, kemudian akan diputuskan bentuk bantuan yang akan diberikan," katanya.

Bantuan kemanusiaan yang diberikan IZI Sulteng menyasar penduduk miskin yang bermukim di wilayah terpencil dan daerah pedalaman. Bantuan tersebut berasal dari zakat warga Indonesia yang disalurkan melalui IZI.

Bantuan tersebut kemudian disalurkan dalam berbagai bentuk, baik dalam bentuk sembako hingga mushaf Alquran.

Kabupaten Sigi adalah sebuah kebupaten di Provinsi Sulawesi Tengah. Ibu kotanya adalah Bora yang berada di Kecamatan Sigi Biromaru. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 27 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Donggala.

Kabupaten Sigi terdiri dari 15 kecamatan dan 176 desa dengan luas wilayah 5.196,02 km² dan jumlah penduduk sebesar 247.057 jiwa dengan sebaran penduduk 47 jiwa/km².

Wikipedia mencatat terdapat flora dan fauna endemik Sulawesi, seperti Anggrek Hitam, Kuskus, Babi Rusa, Anoa dan lain-lain.

Taman Nasional Lore Lindu juga memiliki keunikan, yaitu sebuah danau yang bernama "Lindu". Danau ini berada di wilayah kaki Gunung Nokilalaki dengan ketinggian 2355 meter di atas permukaan laut.

Kata Lindu sendiri dalam bahasa Kaili adalah Belut. Danau Lindu menjadi sumber mata pencaharian masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai nelayan ikan air tawar.*

Baca juga: Warga Kampung mualaf Pinrang doakan donatur ACT

Baca juga: ACT Sulsel akan bagikan daging kurban di kampung mualaf Makula

Baca juga: Mualaf Badui bersemangat ikuti pengajian

Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019