Biarkan aparat kepolisian bekerja melakukan penanganan, mudah-mudahan segera diungkap motif dan identitas pelakunya,
Jakarta (ANTARA) - Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) untuk Provinsi DKI Jakarta Js. Liem Liliany Lontoh mengimbau agar masyarakat tenang serta tidak menyebar foto bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Sumatera Utara.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak menyebarluaskan rekaman visual foto maupun video terkait dengan teror bom bunuh diri di Medan," kata Liem di Jakarta, Rabu.

Dia menghimbau agar masyarakat tetap beraktivitas seperti biasa dan meningkatkan kewaspadaan.

Baca juga: Pasca bom bunuh diri Polri imbau masyarakat tenang

"Biarkan aparat kepolisian bekerja melakukan penanganan, mudah-mudahan segera diungkap motif dan identitas pelakunya," tambahnya.

Dia juga mengajak masyarakat untuk melaporkan ke pihak yang berwenang jika melihat sesuatu yang dirasa janggal.

Ledakan diduga merupakan bom bunuh diri yang dilakukan seorang menggunakan atribut pengemudi ojek online dan meledak di sekitar kantin Polrestabes Medan.

Baca juga: Kasdam I/BB mengecam keras aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan

Berdasarkan keterangan salah seorang saksi bernama Lila yang saat itu sedang mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), ledakan terjadi sangat kuat hingga menimbulkan getaran.

"Aku pas di depan ruangan pengurusan SKCK itu. Tiba-tiba bunyi ledakan kuat kali, sampai bergetar lantai. Setelah itu langsung keluar asap banyak kali," kata Lila.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol M Iqbal menyebutkan bahwa bom yang meledak di Polrestabes Medan menyebabkan enam orang korban luka-luka.

"Ada 6 korban, 5 dari personel Polri dan satu sipil. Tetapi alhamdulillah laporan sementara korban tidak ada yang luka parah, tetapi ada luka-luka dan ada beberapa kendaraan dinas juga rusak," jelas Iqbal.

Baca juga: Terduga pelaku bom diri di Medan membawa ransel terisi penuh

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019