kami mengkritisi dalam bentuk rekomendasi kepada pemerintah
Jakarta (ANTARA) - Institut for Transportation and Development Policy (ITDP) merekomendasikan konsep rencana jaringan jalur sepeda kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam rencana aksi Jakarta ramah bersepeda.

Senior Comunications and Partnership Manager ITDP, Fani Racmita mengatakan prinsip-prinsip jalur sepeda yakni berbasis jaringan, terintegrasi angkutan umum dan akses menuju titik-titik kegiatan.

"Strategi perencanaan dengan menghubungkan jalur-jalur sepeda
eksisting atau yang sudah ada dengan mengkoneksikan simpul-simpul
kegiatan seperti halte/stasiun angkutan umum massal, pasar dan sekolah," jelas Fani saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Jalur sepeda Jakarta belum ramah bagi pengguna

Fani menyatakan jalur sepeda saat ini di DKI Jakarta sepanjang 32,3 kilometer terbagi atas tiga jalur sepeda yakni di atas trotoar, di badan jalan dan jalur sepeda eksklusif.

Jalur sepeda di badan jalan berada di Jalan Iskandarsyah, Melawai - Gunawarman dan Diponegoro - Imam Bonjol.

Jalur sepeda di trotoar berada di Masjid Istiqlal, Gerbang Pemuda, Daan Mogot, Danau Sunter Selatan. Ahmad yani, Jatinegara Timur dan Sudirman.

Baca juga: MRT dukung program Jakarta ramah bersepeda

"Jalur sepeda eksklusif di Kanal Banjir Timur sepanjang 12,3 kilometer," ujar Fani.

ITDP merupakan organisasi non pemerintah yang telah bekerja di Indonesia sejak 2000 dengan memberikan konsultasi gratis kepada pemerintah daerah.

Di Indonesia, ITDP telah bekerja untuk sejumlah program di antaranya Kampung Kota Bersama, akses sebidang Transjakarta, uji coba bikesharing, penataan simpang hingga integrasi angkutan umum.

Baca juga: Meruya Utara akan punya Taman Sepeda

"Kami NGO mengunakan pendanaan dari luar tanpa menggunakan APBD atau APBN, sehingga kami mengkritisi dalam bentuk rekomendasi kepada pemerintah," ungkap Fani.

Pewarta: Fauzi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019