Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena logam mulia didorong oleh pelemahan dolar AS dan pembelian safe haven investor.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 10,5 dolar AS atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada 1.494,00 dolar AS per ounce.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,34 persen menjadi 97,95 pada pukul 17.30 GMT, sesaat sebelum penyelesaian transaksi emas.

Dolar AS turun setelah data penjualan ritel AS mengecewakan investor. Penjualan ritel dan layanan makanan AS untuk September turun 0,3 persen menjadi 525,6 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya, menandai kemunduran pertama dalam tujuh bulan, Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Rabu (16/10/2019).

Baca juga: Harga emas jatuh hingga 14,1 dolar, tertekan kenaikan ekuitas AS

Nilai jual emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 4,3 sen atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 17,427 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 1,5 dolar AS atau 0,17 persen, menjadi berakhir di 890,7 dolar AS per ounce.

Sehari sebelumnya harga emas melemah, karena logam mulia tertekan oleh meningkatnya pasar ekuitas Amerika Serikat. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember jatuh 14,1 dolar AS atau 0,94 persen, menjadi ditutup pada 1.483,5 dolar AS per ounce pada Selasa (15/10/2019).

Baca juga: Harga emas turun 12,2 dolar tertekan pasar saham AS

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019