Jayapura (ANTARA) - Akademisi Papua dari kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Jayapura, Ridhian Wasaraka, mengatakan, proyek pembangunan tulang punggung serat optik nasional yang diberi nama Palapa Ring menyatukan Indonesia melalui jalur komunikasi internet.

"Saya pikir ini ide dan pekerjaan yang luar biasa untuk membangun negeri, menyatukan Indonesia melalui jalur komunikasi," katanya di Jayapura, Papua, Senin malam.

Namun, kata dia, dalam segala hal yang cita rasa pembaharuan di bidang pembangunan khususnya di bidang teknologi tentunya ada nilai postif dan nilai negatifnya

"Itu semua berjalan satu paket. Artinya ada positif dan negatif, tugas kita adalah menguatkan yang positif dan mewaspadai serta mencegah hal yang negatif untuk berkembang," katanya.

Hal-hal negatif itu adalah masalah penyebarluasan konten kekerasan, pornografi dan hoax melalui internet.

"Dan kita baru saja melihat dan merasakan dampak hoax yang luar biasa di Papua dan semoga kejadian yang tidak perlu itu tidak terulang lagi," katanya.

Yang berikut, kata dia yang juga seorang aktivis lingkungan dan antropolog muda Papua adalah terjadinya pencurian aset, pencucian uang dan kejahatan perbankan lain.

"Ini memungkinkan terjadi juga pencurian data dan kekayaan intelektual. Berapa banyak ide, foto dan video dan berbagai dokument berharga lain dicuri dan dimanfaatkan pihak lain? Sayangnya masyarakat kita acapkali abai tentang hak kekayaan intelektualnya sendiri," katanya.

"Tapi kemudian kelimpungan setelah itu di klaim oleh pihak lain Untuk itu menjadi tanggung jawab dan peran kita bersama untuk mendidik masyarat secara luas. Bukan hanya manfaatnya saja yang besar tapi mewaspadai apa yang datang bersamaan dengannya itu yang perlu kita waspadai bersama," katanya.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019