Meulaboh (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Aceh Barat memastikan angka inflasi di Kota Meulaboh, ibu kota Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, pada  September 2019 mencapai sebesar 0,91 persen dan termasuk inflasi tertinggi di Indonesia dari 82 kabupaten/kota di tanah air.

Data yang diperoleh ANTARA, tingginya angka inflasi tersebut naik sebesar 0,71 persen jika dibandingkan pada Agustus 2019 lalu berada di angka 0,20 persen. Sementara di Juli lalu angka inflasi di Kota Meulaboh di angka 0,21 persen.

"Faktor utama tingginya angka inflasi di Meulaboh ini disebabkan tingginya harga jual ikan segar, seperti ikan tongkol dan ikan segar lainnya, sehingga hal tersebut mempengaruhi angka inflasi di daerah," kata Kepala BPS Aceh Barat Mughlisuddin di Meulaboh, Senin.

Dari diagram timbang dan berdasarkan hasil survei biaya hidup pada tahun 2012 lalu, harga ikan memiliki bobot tinggi yang mempengaruhi perkembangan inflasi.

Selain itu, harga kebutuhan pangan atau bahan pokok seperti beras, cabai, bawang merah, juga ikut mempengaruhi naik rendahnya suatu inflasi di daerah.

Akibatnya, kata Mughlisuddin, hal ini berdampak terhadap daya jual beli masyarakat di daerah.

"Inflasi tidak perlu ditakuti, cukup hanya diseimbangkan saja," katanya.

Untuk itu, BPS Aceh Barat menyarankan agar tim pengendali inflasi daerah mengambil tindakan, misalnya Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Aceh mendatangkan ikan dari luar kabupaten, sehingga harga jual ikan segar di masyarakat dapat stabil dan kembali normal.

Ia juga menyatakan tingginya inflasi tersebut tidak hanya terjadi di Meulaboh. Hal serupa juga pernah terjadi pada Desember tahun 2016 di Kota Lhokseumawe. Kala itu ikan hasil tangkapan nelayan dari daerah tersebut dikirim ke Kabupaten Pidie Jaya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu pasca-gempa bumi.

"Akibatnya, harga jual ikan segar di Lhokseumawe juga mengalami kenaikan sehingga berdampak terhadap inflasi di daerah itu," ujarnya.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019