Padang (ANTARA) -
Kota Padang, Sumatera Barat kembali diselimuti kabut asap dengan jarak pandang hanya mencapai tujuh kilometer setelah sebelumnya kondisi udara sempat membaik.
 
Menurut Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau Yudha Nugraha saat dihubungi dari Padang, Senin, berdasarkan pantauan satelit Terra, Aquam, SNPP dan NOAA20 terdapat peningkatan titik api di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi yakni 324 titik, berdasarkan pantauan 13 Oktober 2019.
 
"Sampai saat ini asap terdeteksi di Wilayah Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan," katanya.
 
Selain itu BMKG juga mendeteksi arah sebaran asap yang berasal dari wilayah tersebut menyebar ke arah Barat Laut.

Baca juga: Dua penerbangan dialihkan pendaratan ke Padang akibat kabut asap
 
"Melihat arah angin berasal dari tenggara, sebaran asap dapat meluas hingga ke Sumatera Barat terutama Sumbar bagian Tenggara dan Selatan termasuk juga ke Solok, Kabupaten Solok, Agam, Tanah Datar, Sijunjung, Kabupaten Solok Selatan dan Bukittinggi," jelasnya.
 
Ia juga mengatakan kualitas udara sempat mengalami penurunan dengan nilai PM10 dalam kategori sedang.
 
Berdasarkan citra satelit Himawari-8 Rainfall Potensial, belum terdapat potensi hujan di wilayah Sumbar.
 
Berdasarkan analisis parameter cuaca perkiraan kebakaran hutan dan lahan hingga tiga hari ke depan terdapat di wilayah Kepulauan Mentawai, Dharmasraya dan Sijunjung.

Baca juga: Asap karhutla Rimbo Panjang selimuti jalan Pekanbaru-Padang
 
Salah seorang warga Padang Diah Kurnia Sari (25) menyayangkan kabut asap yang kembali menyelimuti Kota Padang.
 
"Padahal sebelumnya sudah mulai membaik, namun sekarang berkabut lagi," ujarnya.
 
Ia berharap kabut asap yang melanda wilayah Sumbar khususnya di Kota Padang segera pulih karena kabut asap juga berpengaruh bagi kesehatan masyarakat.
​​​​
Baca juga: BENCANA ASAP - Sumatera Selatan paling luas terbakar


 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019