Seperti tidak adanya pemadaman listrik secara mendadak
Sleman (ANTARA) - Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Purnomo meminta PLN untuk menjamin ketersediaan pasokan listrik di wilayah setempat guna menunjang sektor perekonomian dan industri.

"Di Sleman saat ini telah banyak tumbuh berbagai macam usaha dan industri. Baik skala kecil hingga besar sehingga perlu adanya kestabilan pasokan energi listrik," kata Sri Purnomo di Sleman, Senin.

Menurut dia, kondisi strategis untuk kegiatan usaha dan bisnis tentu perlu adanya pasokan listrik yang stabil, sehingga dapat meningkatkan iklim investasi di Sleman.

"Dengan pasokan listrik yang memadai, maka saat berhadapan dengan investor tidak akan segan untuk mengatakan bahwa ketersediaan daya listrik di Sleman masih cukup. Jika PLN bisa menyediakan daya yang mencukupi, maka Pemkab Sleman bisa menjamin pasokan listrik bagi investor," katanya.

Baca juga: Sistem kabel listrik bawah tanah Yogyakarta direncanakan mulai 2020

Selain ketersediaan listrik, Sri mengingatkan ada hal penting lainnya, yakni meminimalkan gangguan kelistrikan.

"Seperti tidak adanya pemadaman listrik secara mendadak," katanya.

Manajer PLN Area Yogyakarta Eric Rossi menjamin bahwa Sleman bisa mendapatkan banyak pasokan listrik.

"Stok daya energi listrik secara keseluruhan mencapai 450 Mega Watt (MW). Sementara di Sleman baru digunakan sebesar 200 MW. Artinya pasokan listrik di Sleman masih banyak. Ada 250 MW listrik di Sleman ini masih sangat cukup untuk membangun 40 mal lagi," katanya.

Ia mengatakan, di Sleman ada beberapa gardu induk, seperti di Kentungan, Medari, Godean, dan Gejayan.

"Nantinya akan ada tambahan lagi satu gardu induk di daerah Kalasan. Untuk mengantisipasi perkembangan beban di antara gardu induk Gejayan dan gardu induk Wonosari," katanya.

Baca juga: Yogyakarta jadi pusat pembangkit listrik energi surya

Menurut dia, potensi kebutuhan listrik banyak di Sleman. Selain sektor industri dan wisata juga sektor rumah tangga.

"Ini karena banyaknya investasi perumahan di Sleman yang membutuhkan listrik banyak," katanya.

Terkait pelayanan lain yang diberikan, Eric mengatakan, pihaknya terus meningkatkan kemampuan petugas dalam kecepatan pemulihan atau "recovery" ketika ada gangguan kelistrikan.

"Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata saat listrik padam, durasi untuk 'recovery' yakni 60 menit per pelanggan dalam satu tahunnya. Berarti jika dirata-rata dalam sebulan diperlukan 12 menit untuk melakukan perbaikan," katanya.

Baca juga: Di Yogyakarta, listrik padam saat UNBK SMA

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019