Kalau kami diperlukan, kami siap dan akan memberi gagasan optimal. Kami yakin Indonesia bisa tumbuh 'double digit', kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat, kami ingin membantu dan kami siap membantu kalau diperlukan."
Jakarta (ANTARA) - Dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membahas sejumlah hal, salah satunya potensi koalisi partai tersebut kepada pemerintahan.

"Kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita," kata Jokowi dalam jumpa pers di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta pada Jumat.

Baca juga: Jokowi dan Prabowo bahas stabilitas keamanan dan politik

Baca juga: Usai pertemuan, Jokowi dan Prabowo swafoto bersama wartawan


Kendati demikian, Jokowi menjelaskan kemungkinan koalisi partai berlambang kepala burung garuda itu masih belum diputuskan.

Sementara itu, Prabowo mengatakan pihaknya selalu siap untuk membantu pemerintah.

"Kalau kami diperlukan, kami siap dan akan memberi gagasan optimal. Kami yakin Indonesia bisa tumbuh 'double digit', kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat, kami ingin membantu dan kami siap membantu kalau diperlukan," ujar Prabowo.

Dia mengatakan partainya selalu mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.

Namun Prabowo juga mengatakan jika pihaknya tidak masuk dalam kabinet Indonesia Kerja, maka akan berlaku sebagai penyeimbang.

"Kalau umpamanya kami tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal di luar sebagai 'check and balances'. Sebagai penyeimbang, kan kita di Indonesia tidak ada oposisi," ungkap Prabowo disambut afirmasi oleh Jokowi.

Baca juga: Gerindra: Megawati diundang rakernas bukan penjajakan gabung koalisi

Baca juga: Koalisi atau oposisi, Andre: Keputusan pada Prabowo


Pertemuan kedua tokoh bangsa itu dilakukan selama 1 jam sejak pukul 15:00 WIB.

Selain itu pembahasan keduanya juga mengenai stabilitas keamanan dan politik guna mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019