Cianjur (ANTARA) - Pasangan suami istri Hendri (21) dan Siti (20) warga Kampung Cirawa, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jawa Barat, yang dilaporkan tertimbun longsoran tanah, akhirnya ditemukan sudah tidak bernyawa.

Tim gabungan sempat kesulitan untuk mengevakuasi jasad korban yang tertimbun bersama bangunan rumah yang mereka tempati. Setelah berupaya dengan menggunakan alat seadanya tim menemukan kedua jasad korban yang merupakan pengantin baru itu.

Informasi dihimpun, jasad korban ditemukan dalam satu ruangan dalam kondisi tertelungkup dan sempat tertimbun tembok bangunan dan longsoran setinggi beberapa meter.

Ece (57) saksi mata yang juga kakek korban, Selasa, mengatakan dia dan anggota keluarga lainnya, sempat memanggil dan mencari kedua korban selang beberapa saat setelah longsor menghantam rumah.

Namun hingga beberapa lama, tidak terdengar jawaban dari dalam rumah, sehingga pihak keluarga berupaya menggali longsoran yang sebagian besar menutupi rumah yang dihuni pasangan suami istri itu.

"Kami sempat melakukan upaya mencari jasad keduanya yang tertimbun longsoran. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, setelah petugas gabungan datang, barulah jasad cucu kami berhasil ditemukan," katanya.

Dia menduga kedua pasangan yang baru menikah beberapa bulan yang lalu itu, sudah tertidur saat hujan turun deras, sehingga tidak sempat menyelamatkan diri ketika longsor menghantam bangunan rumah.

"Kami sempat memanggil-manggil dari luar rumah agar mereka cepat ke luar karena tebing di belakang rumah mulai longsor dan akan menimpa rumah yang terletak berdekatan. Namun tidak ada jawaban dari dalam rumah," katanya.

Setelah jasad korban berhasil ditemukan langsung dibawa ke Puskesmas Cibeber, guna visum. Sedangkan pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian pasangan tersebut.

Sementara PMI Cianjur, mencatat akibat longsor yang menimpa kawasan tersebut, menyebabkan tiga rumah milik korban, Ece kakek korban dan Iwan (30) merupakan paman korban, rusak berat, sehingga terpaksa mengungsi ke rumah sanak saudaranya.

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019