Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tipis pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menghentikan kenaikan tiga hari berturut-turut, karena logam mulia tertekan oleh meningkatnya ekuitas di Amerika Serikat (AS).

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember, sedikit melemah 0,9 dolar AS atau 0,06 persen, menjadi ditutup pada 1.512,9 dolar AS per ounce.

Pada pukul 17.35 GMT, Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 372,68 poin atau 1,42 persen. Indeks S&P 500 naik 41,38 poin atau 1,41 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq naik 110,21 poin atau 1,4 persen.

Harga emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan ekuitas Amerika Serikat. Ketika pasar saham sedang naik, maka investor mungkin berhenti membeli aset-aset safe-haven, karena mengalihkan dana-dananya ke aset-aset berisiko seperti saham.

Namun penurunan harga emas lebih lanjut tertahan oleh dolar AS yang lebih lemah. Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,06 persen menjadi 98,8042 pada akhir perdagangan.

Harga emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan kurs dolar AS, yang berarti jika dolar AS melemah maka harga emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 5,1 sen atau 0,29 persen menjadi ditutup pada 17,625 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari jatuh 7,5 dolar AS atau 0,84 persen, menjadi menetap di 886,9 dolar AS per ounce.

Baca juga: Rupiah lanjut menguat, dekati Rp14.100 di tengah ekonomi AS melambat

Baca juga: Bursa saham Spanyol menguat, Indeks IBEX-35 berakhir naik 0,67 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019