Jakarta (ANTARA) - Band lintas generasi yang mewakili kalangan 1990-an hingga milenial, Dewa 19, menuntaskan dahaga para Baladewa, sebutan untuk fans mereka, melalui konser "The Best of Dewa 19 with Once Mekel" di Kasablanka Hall, Jakarta Selatan, Jumat malam.

Dewa 19 tampil selama 120 menit dan membawakan sekira 20 judul lagu demi memuaskan rasa kangen para Baladewa yang tidak hanya dari kalangan 1990-an, namun kaum milenial juga memadati arena konser.

Pertunjukkan dimulai saat Once naik ke atas panggung dengan mengenakan kemeja hitam.  Vokalis bersuara serak itu membuka konser melalui lagu bertempo cepat, "Angin", yang diambil dari album "Cintailah Cinta" pada 2002, dilanjutkan "Sayap-Sayap Patah".

Tak banyak kata, Once menyambar mic untuk menyanyikan "Dewi" yang dirilis pada 2007. Suara serak namun melengking Once membuat Baladewa larut dalam pentunjukan.

"Apa kabar semua, akhirnya kita bertemu lagi, ini waktu yang kami rindukan. Kami main di depan Anda semua, dengan datang disini kalian menghargai musik kami dan juga musik Indonesia," ucap Once dari atas panggung.

Selepas menyapa Baladewa, Once membawakan lagu "Hidup Adalah Perjuangan" disambung dengan "Larut" dari album Republik Cinta di tahun 2006.

Baca juga: Persiapan Dul Jaelani jelang konser bareng Dewa 19

Baca juga: Konser bareng Dewa 19, Once Mekel ingin semua serba "the best"

 
Grup Band Dewa 19 bersama vokalis Once Mekel (kanan) tampil menghibur penonton pada konser "The Best of Dewa 19 with Once Mekel" di The Kasablanka Hall, Jakarta, Jumat (4/10/2019). Konser tersebut membawakan 20 judul lagu yang menghibur para penggemarnya. ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.


"Di sini sedang ada yang jatuh cinta?," tanya Once.

"Untuk sebagian orang yang memahami, cinta adalah reaksi kimia di dalam otak. Namun, cinta kita percaya adalah anugerah dari Tuhan," lanjut Once.

"Lagu Cinta" yang populer pada 2000 dari album Bintang Lima dilantunkan begitu fasih oleh Baladewa, kemudian Once melanjutkan konsen dengan  "Manusia Biasa" yang sudah dirilis sejak 27 tahun lalu.

"Lanjut enggak nih? Kami bersyukur Dewa lahir di era sebelum ada sosial media. Zaman dulu kami banyak bikin dan lagu kami banyak dikenal, kalau sekarang lawan berat kami adalah Youtuber hebat," tutur Once.

Once langsung membawakan "Hidup Ini Indah" yang hanya diiringi sang Gitaris, Andra. Menurut Once, lagu itu sangat berkesan saat ia masih kecil.

"Menangis" dan "Sempurna" yang dinyanyikan Once juga memberikan warna tersendiri pada konser itu.
 
Konser "The Best of Dewa 19 with Once Mekel" di the Kasablanka Hall, Kasablanka, Jakarta-Selatan, Jumat (04/10/9) (Antara News/Chairul Rohman)


Suasana nostalgia semakin terasa saat mereka membawakan "Cukup Siti Nurbaya" dan "Kangen" yang sebelumnya dinyanyikan Dewa 19 bersama Ari Lasso.

Setelah beristirahat sejenak, Dewa 19 kembali mengajak penonton berkaraoke massal lewat lagu "Roman Picisan", "Dua Sejoli", dan "Risalah Hati". Jerit penonton pecah saat kamera menyorot wajah Tyo Nugros, drummer Dewa saat album Bintang Lima itu.

Pada lagu "Cemburu", Tyo memamerkan kebolehannya bermain drum selama beberapa menit yang dijawab dengan sorak sorai penonton. Lagu "Arjuna" dan "Pupus" tidak lupa dibawakan pada malam konser itu.

"Dulu sebelum lagu ini dibuat, Dul belum lahir, mengharukan sekali, malam ini Dul berada disini untuk menggantikan ayahnya," ucap Once.

"Separuh Nafas" dari album Bintang Lima di tahun 2000, diikuti "Kamulah Satu-satunya" dari album Pandawa menjadi penutup konser "The Best of Dewa 19 with Once Mekel".

Konser yang berjalan selama lebih dari 120 menit itu di gawangi oleh Andra Ramadhan pada Guitar, Once Mekel pada Vocal, Yuke pada bass, Agung Yudha pada drums dan ada juga drummer Tyo Nugros serta Dul Jaelani pada Keyboard.

Baca juga: "Aku Cinta Kau dan Dia" dari Dul Jaelani di konser Dewa 19

Baca juga: Second Born buka konser Dewa 19 dengan sederet tembang Queen

Baca juga: Suasana jelang konser Dewa 19

Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019