Jakarta (ANTARA) - Ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja menyudahi unjuk rasa di dekat gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada pukul 13.00 WIB, meskipun tuntutan mereka menemui Ketua DPR RI Puan Maharani tidak terpenuhi.

Massa yang hanya dapat mendekat sekitar 200 meter dari depan gedung DPR/MPR RI, mengakhiri aksi dengan berdoa bersama jajaran Kepolisian.

Usai bubar, ratusan massa dipandu oleh koordinator aksi dari mobil aksi, berjalan menuju areal Parkir Timur Senayan. Di sana, sekitar lima sampai enam bis pariwisata mengangkut para demonstran ke tempat tinggalnya di Bekasi, Tangerang, Karawang, Cikarang dan Bogor.

Baca juga: Anggota DPR temui massa buruh
Baca juga: Sejumlah fasilitas publik rusak akibat demo rusuh 30 September


Ketua Harian Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi mengatakan, misi massa saat ini tersampaikan, yaitu memanfaatkan momentum pelantikan DPR RI periode 2019-2024 untuk menyampaikan tiga tuntutan.

Permintaan massa itu, di antaranya penolakan terhadap revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003, permintaan revisi Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan penolakan kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

Tuntutan itu, menurut Rusdi, juga telah didengar oleh Anggota DPR RI Obron Thabroni yang datang langsung menemui ratusan buruh.

Menurut dia, kondisi saat ini kurang memungkinkan untuk perwakilan massa menemui para wakil rakyat untuk membahas tiga tuntutan buruh.

“Saya sarankan nanti ada tim kecil lalu kita bisa rundingkan bersama ketika anggota DPR telah mengisi komisi-komisi,” kata Abron saat ditemui usai berbicara di mobil komando.

Massa mulai tiba di lokasi sekitar pukul 11. 00 WIB, tetapi aksi hanya dapat dilakukan di Jalan Gatot Subroto karena akses masuk menuju gedung DPR/MPR ditutup oleh Kepolisian.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019