Samarinda (ANTARA) - Ribuan jamaah memadati lapangan parkir GOR Segiri Samarinda untuk melaksanakan Shalat Istisqo yaitu memohon  minta hujan, dengan imam KH Muhammad Subhan atau Guru Subhan, Sabtu.

Shalat Istisqo ini diselenggarakan atas kerja sama Pemprov Kaltim dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim.

Gubernur Kaltim H Isran Noor menyambut baik atas pelaksanaan Salat Istisqo yang diinisiasi oleh MUI Kaltim tersebut, mengingat wilayah Kaltim sudah memasuki kemarau panjang dan berdampak pada kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) serta kabut asap.
Baca juga: Pemprov Kaltim diminta cegah kebakaran hutan

"Terima kasih MUI yang berinisiatif melaksanakan salat Istisqa. Inilah salah satu bentuk kepedulian umat Islam terhadap masyarakatnya. Banyaknya jamaah yang mengikuti Salat Istisqo juga sebuah hal yang menggembirakan. Artinya kita peduli dengan kepentingan masyarakat. Insya Allah dengan kekhusyukan, ketulusan dan keikhlasan, ikhtiar dan doa kita akan di ijabah Allah SWT," kata Isran.

Isran Noor berharap dilaksanakannya Salat Istisqo maka wilayah Kaltim segera diturunkan hujan, sehingga titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dapat segera padam.

Meskipun beberapa hari terakhir sudah turun hujan. Namun ini juga salah satu ikhtiar bersama agar tidak kesulitan air di musim kemarau ini.
Baca juga: BPBD sebut potensi karhutla di Penajam cukup tinggi

Dengan kegiatan ini kita bisa bersilaturrahim dan bermunajat agar apa yang kita cita citakan terkabul. Yaitu kondisi yang baik, aman tenteram dan diturunkan hujan. Tapi jangan terlalu lebat juga hujannya, ucap Isran.

Paska dilaksanakan salat Istisqo tersebut, sekitar pukul 15.00 wita sejumlah wilayah Kaltim mengalami hujan lebat.

Bahkan guyuran air hujan di Kota Samarinda selama kurang lebih dua jam tersebut menyebabkan sejumlah wilayah mengalami genangan air, seperti di Jalan Juanda, Jalan Sutomo memasuki perempatan mall lembuswana, dan juga di Jalan Panjaitan.
Baca juga: Karhutla di Kaltim dipantau gubernur-pangdam-kapolda

Pewarta: Arumanto
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019