Ke depan, kemitraan Indonesia dan SIDS akan lebih strategis dan terstruktur, melalui pengembangan Strategi Kemitraan Kawasan Indonesia di daerah Pasifik."
Jakarta (ANTARA) - Indonesia siap menjadi mitra bagi negara berkembang pulau kecil atau small island developing states (SIDS) dalam merealisasikan prioritas pembangunan, kata Wakil Presiden Jusuf Kalla ketika menghadiri High-Level Midterm Review of the SIDS Accelerated Modalities of Action (SAMOA) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York, Jumat (27/9).

Sebagai negara dengan banyak pulau dan keberagaman suku, adat dan kebudayaan, Wapres JK mengatakan tantangan pembangunan yang dihadapi Indonesia dan negara berkembang pulau kecil memiliki kesamaan, antara lain perubahan iklim, bencana alam dan ketidakpastian ekonomi sebagai dampak dari ketidakpastian global.

Baca juga: JK harap Jokowi hadiri Sidang Umum PBB 2020

Baca juga: Wapres: Indonesia berkomitmen tinggi dalam menjunjung HAM

Baca juga: Wapres JK bantah ada usulan referendum Papua di Sidang Umum PBB

Baca juga: Di PBB, Wapres JK tegaskan komitmen Indonesia jadi negara maju


"Dalam menghadapi tantangan tersebut, Indonesia adalah teman sejati bagi negara SIDS. Kita adalah satu keluarga. Samoa Pathway membuka peluang kerjasama yang lebih besar dan saling menguntungkan antara Indonesia dan SIDS," kata Wapres JK dalam keterangan yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.

Hubungan kerja sama antara Indonesia dan SIDS sudah berlangsung selama 30 tahun dan akan terus diperkuat untuk menghadapi tantangan pemerataan sosial, pendidikan, kesehatan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM), tambah Wapres.

Untuk mendukung penguatan kemitraan tersebut, Indonesia akan menyelenggarakan dua kegiatan yang bertujuan untuk mempererat hubungan dengan negara-negara kepulauan khususnya di kawasan Pasifik. Kedua kegiatan tersebut adalah Forum Indonesia-South Pacific di Jakarta dan Pacific Exposition di Auckland, Selandia Baru.

"Ke depan, kemitraan Indonesia dan SIDS akan lebih strategis dan terstruktur, melalui pengembangan Strategi Kemitraan Kawasan Indonesia di daerah Pasifik," katanya.

Fokus dari strategi penguatan kemitraan tersebut adalah meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, pembangunan dan pendirian lembaga internasional Indonesia Aid.

"Indonesia Aid akan menjadi motor penggerak kerja sama pembangunan dan kapasitas Indonesia dengan SIDS," tambahnya.

Kerja sama ekonomi akan ditingkatkan dengan menyasar peningkatan nilai perdagangan, investasi, pariwisata dan ekonomi biru, khususnya di bidang pembangunan infrastruktur. Untuk hal tersebut, Indonesia telah memulai pembahasan Preferential Trade Agreement (PTA) dengan Fiji dan Papua Nugini.

Sementara kemitraan pembangunan di bidang pendanaan infrastruktur dimulai dengan menjalin kerja sama antara Indonesia dengan Nauru, Tuvalu, Kepulauan Solomon, Fiji dan Kiribati.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019