demi melindungi anak-anak karena aksi berpotensi rusuh
Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan prihatin dengan banyaknya siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang ikut melakukan demonstrasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat.

"KPAI menyampaikan keprihatinan atas sejumlah besar anak-anak berseragam putih abu-abu yang melakukan aksi demo di gedung DPR," ujar Anggota KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan para siswa tersebut ikut unjuk asa setelah melakukan janjian melalui media sosial. Saat ini, terdeteksi bahwa mereka berasal dari Bekasi, Depok, dan Jakarta Utara, sedangkan sebagian besar diduga siswa SMK.

"KPAI sudah berkoordinasi dengan Kemendikbud agar dapat segera disikapi ke Dirjen Dikdasmen demi melindungi anak-anak karena aksi berpotensi rusuh," katanya.

Baca juga: Polisi negosiasi dengan pelajar STM yang berdemo di DPR RI

KPAI juga sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono terkait dengan hal tersebut.

Pihaknya meminta kepala Disdik Jakarta membuat surat edaran melalui aplikasi WhatsApp kepada seluruh kepala sudin pendidikan di seluruh DKI Jakarta agar para kepala sekolah segara melakukan komunikasi berantai melalui wali kelas-wali kelas, ke para orang tua seluruh siswa, untuk mendeteksi keberadaan anak-anaknya.

KPAI bersama Kemendikbud dan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta akan segera menyikapi peristiwa itu.  Untuk kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat belum terhubung dengan KPAI.

Sejumlah siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jabodetabek ikut unjuk rasa di depan gedung DPR pada Rabu. Para siswa itu melakukan aksi terkait dengan tuntutan agar pengesahaan sejumlah rancangan undang-undang yang bermasalah ditunda.

Baca juga: Fahri Hamzah: Kerusuhan ini sudah bukan mahasiswa
Baca juga: Fasilitas publik di Jakarta rusak saat bentrokan massa pecah

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019