Beberapa sosok milenial sudah saatnya didorong untuk diusulkan masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II, terutama sosok yang berprestasi dan kompeten
Jakarta (ANTARA) - Komunitas anak muda yang tergabung dalam Generasi Optimis (GO) Indonesia mengusulkan sosok menteri milenial kepada Presiden Joko Widodo agar bisa mewakili suara dan inspirasi generasi muda di ranah pemerintahan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) GO Indonesia Tigor Mulo Horas Sinaga di Jakarta, Rabu, mengatakan perlunya perwakilan menteri dari kalangan milenial di Kabinet Kerja Jilid II.

"Beberapa sosok milenial sudah saatnya didorong untuk diusulkan masuk dalam Kabinet Kerja Jilid II, terutama sosok yang berprestasi dan kompeten," ucapnya.

Baca juga: Pengamat perkirakan kabinet bakal penuh warna

Pihaknya menilai ada sosok yang patut untuk diajukan sebagai menteri milenial karena langkahnya yang sangat inspiratif, misalnya, seorang pengusaha muda bernama Niluh Djelantik.

Sosok tersebut juga merupakan tokoh muda asal Bali yang telah mencetak banyak prestasi sekaligus menguasai ilmu perdagangan, bersih, dan seorang influencer bagi generasi milenial.

"Niluh memulai karirnya di Jakarta sebagai tukang sapu, cleaning service. Sampai bisa jadi manajer perusahaan dan sekarang menjadi pengusaha yang pasarnya internasional. Presiden Jokowi perlu pejuang ekonomi tangguh seperti Niluh," tuturnya.

Baca juga: Menteri muda dinilai lebih baik berasal dari profesional

Di sisi lain, pakar ekonomi kerakyatan Frans Meroga mengatakan bahwa peluang generasi milenial untuk duduk di kursi menteri semakin besar di era pemerintahan Jokowi.

"Presiden Jokowi pasti akan berhitung cermat dan matang mengenai komposisi para pembantunya di kabinet. Figur milenial dengan prestasi dan kompetensi baik pasti akan diperhitungkannya," ujar Frans.

Beberapa sosok yang potensial perlu untuk dimunculkan namanya terlebih mewakili kaum milenial, perempuan, dan mewakili Indonesia Timur termasuk, misalnya, Bali dan Nusa Tenggara.

Baca juga: Pengamat: Wacana menteri kaum milenial sangat politis

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019