Faisal sudah menggiring teman-temannya ke flyover Senayan tapi lalu balik lagi ke depan, baru hilang
Jakarta (ANTARA) - Keluarga mahasiswa Universitas Al Azhar, Faisal Amri, yang menjadi korban penganiayaan dalam unjuk rasa di gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih belum mengetahui secara rinci apa yang terjadi hingga dia berakhir dengan luka di kepala.

"Karena mereka terpisah kita tidak tahu kronologinya sama sekali. Rekan-rekannya hanya tahu sampai dia terpisah saja, karena gas air mata di mana-mana dan  kondisi saat itu ramai," kata Rahmat Ahadi, kakak dari Faisal yang ditemui di Rumah Sakit Pelni, Jakarta, Rabu.

Faisal Amri dilarikan ke RS Pelni pada Selasa malam setelah ditemukan tidak sadarkan diri dengan luka di kepala. Menurut Direktur RS Pelni dr Dewi Fankhuningdyah dia mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang bahu.

Kondisinya sendiri sudah mulai membaik saat ini setelah menjalani operasi meski belum stabil sehingga tetap berada dalam pengawasan di instalasi gawat darurat (IGD).

Baca juga: Direktur RS Pelni sebut korban demo mahasiswa tinggal Faisal


Menurut keterangan dari RS Pelni dia dibawa oleh teman-temannya dan beberapa pekerja dari proyek yang berada di dekat gedung DPR.

"Faisal sudah menggiring teman-temannya ke flyover Senayan tapi lalu balik lagi ke depan, baru hilang," ungkap Rahmat.

Ketua DPR Bambang Soesatyo sempat mengunjungi Faisal pada Rabu siang setelah mendengar kabar ada korban dari mahasiswa. Dia datang bersama beberapa orang anggota Pemuda Pancasila.

"Saya juga baru dapat kabar bahwa ada dari adik-adik saya dari Satuan Mahasiswa dan Pelajar Pemuda Pancasila yang terluka karena demo. Saya ingin melihat keadaannya sejauh mana luka yang diderita oleh adik saya itu," ungkap Bambang Soesatyo.

 Baca juga: UAI sebut Faisal Amir dalam kondisi stabil

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019