Pekanbaru (ANTARA) - PT Pertamina wilayah Marketing Operation Region (MOR) I siaga dan siap memasok bahan bakar avtur kebutuhan helikopter "water boming" untuk keperluan pemadaman api akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau.

"Rata-rata konsumsi avtur untuk helikopter "water bombing" Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar 4.000 liter per hari," kata juru bicara PT Pertamina MOR I, Roby Hervindo di Pekanbaru, Kamis.

Roby Hervindo menjelaskan Pertamina siap untuk mendukung BNPB dalam menanggulangi karhutla dengan mengoperasikan satu unit "refueller" yakni produk Avtur dengan kapasitas 16 Kilo Liter (KL).

"Refueller" dikirimkan ke Bandara Japura Rengat dari Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II dan sudah beroperasi sejak Rabu (11/09) pekan lalu," tutur pria brewok itu.


Baca juga: Sudah sebulan Pekanbaru terus diselimuti kabut asap karhutla

Dukungan ini diberikan mengingat, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana luas lahan yang terbakar mencapai 49.266 hektare, terdiri dari 40.553 hektare lahan gambut dan 8.713 hektare lahan mineral.

Akibatnya kabut asap menyelimuti seluruh Riau, di mana data per Sabtu (14/9), indeks standar pencemar udara (ISPU) tertinggi di wilayah Pekanbaru mencapai 269, Dumai 170, Rohan Hilir 141, Siak 125, Bengkalis 121, dan Kampar 113.

Kualitas udara yang diukur dengan ISPU memiliki kategori baik (0 - 50), sedang (51 - 100), tidak sehat (101 - 199), sangat tidak sehat (200 - 299), dan berbahaya (lebih dari 300). BNPB juga mencatat bahwa

"Sehingga Kami juga mengirimkan tim "refueling" dan awak "bridger" khusus untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar helikopter. Avtur dikirimkan dari bandara SSK II," ujar Roby Hervindo.

Baca juga: Menkes minta siagakan ambulans di berbagai titik karhutla

Di samping itu, Pertamina MOR I Branch Riau juga membagikan 5.300 masker kepada konsumen, melalui 53 SPBU yang ada di wilayah Riau. Adapun rinciannya untuk masyarakat di sekitar Terminal BBM (TBBM) Sei Siak, dibagikan sebanyak 500 masker beserta makanan tambahan seperti vitamin dan susu.

Di sisi operasional distribusi BBM, tambah Roby, kabut asap tidak menghambat penyaluran ke SPBU. Hingga September 2019, lebih dari 563 juta liter Premium telah disalurkan. Sementara konsumsi Pertamax Series mencapai 15,3 juta liter.

Untuk Solar bersubsidi, tercatat sebanyak 568 juta liter telah tersalurkan. Untuk Dex Series, total konsumsi sebanyak 4,8 juta liter.

“Kami terus mendorong agar konsumen menggunakan BBM berkualitas seperti Pertamax dan Dex karena bahan bakar ini lebih ramah lingkungan dan bisa mengurangi polusi asap," tutup Roby.

Baca juga: Satgas karhutla dari Jakarta berencana ke Kalteng
Baca juga: Riau sebar 1,5 juta masker selama kabut asap

Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019