Sampai hari ini sudah 1.600-an orang yang memanfaakan safe house yang disediakan di Jambi. Sedangkan di Riau dalam sehari bisa 157 orang
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menambah jumlah safe house bagi korban kabut asap karena semakin banyak warga yang terdampak asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Safe houses kita tambah seperti di Riau, sudah disiapkan 16 safe houses," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Rabu.

Fasilitas tersebut dilengkapi dengan pembersih udara (air purifier) yang ideal dengan luas ruangan, tabung gas oksigen, seluruh ruangan tertutup agar asap tidak masuk dan terdapat velbed serta tersedia Sumber Daya Manusia (SDM) layanan dukungan psikososial dan tim medis.

Baca juga: Walhi minta pemerintah siapkan posko darurat daerah terdampak asap

Dengan tersedianya tim medis, maka korban yang terdampak kabut asap bisa langsung ditangani dan jika sudah terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bisa segera dirujuk ke layanan kesehatan yang peralatannya lebih lengkap.

"Peran Kemensos menyediakan safe houses bagi warga yang belum terkena ISPA, yang tidak nyaman tinggal di rumahnya karena terkepung asap. Kami juga siapkan makanan, tempat tidur dan lain-lain," tambah Agus.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan jumlah warga yang memanfaatkan rumah aman semakin meningkat.

Baca juga: Gubernur Sumsel batal keluar negeri fokus tangani karhutla

"Sampai hari ini sudah 1.600-an orang yang memanfaakan safe house yang disediakan di Jambi. Sedangkan di Riau dalam sehari bisa 157 orang," kata Harry.

Masyarakat yang terdampak kabut asap karhutla itu ada yang hanya membutuhkan oksigen atau harus menginap di rumah aman karena sesak yang berat akibat asap terutama bayi.

Sebelumnya di Provinsi Riau, fasilitas tersebut disiapkan di dua lokasi yaitu Posko Kantor Dinas Sosial Riau di Kota Pekanbaru dan Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Rumbai, Pekanbaru.

Safe house juga disiapkan di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, NTT, Papua dan Papua Barat.

Baca juga: Kemenkes sarankan kurangi dampak asap dengan kain dakron

 

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019