Jadi pertama yang kami lakukan itu adalah untuk co-branding dan collaboration
Jakarta (ANTARA) - Direktur Hubungan Masyarakat Traveloka Group, Sufintri Rahayu, menyatakan akan melakukan branding bersama dan berkolaborasi dengan Angkasa Pura II untuk meningkatkan pengalaman dan kenyamanan para penumpang pesawat yang melalui Bandara Soekarno-Hatta layaknya Bandara Changi, Singapura.

Jadi bukan  mengganti nama Terminal 2 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menjadi nama perusahaannya dan Terminal 1 oleh perusahaan afiliasinya, Pegi-pegi, jelas Sufintri.

"Yang mau kami lakukan itu mimpinya seperti Changi, bandara yang kolaboratif, contohnya orang masuk langsung ada wifi. Coba silakan di-browsing di berbagai negara bandara kerja sama juga dengan private sector. Tapi nggak ada sedikitpun keinginan kami untuk mengganti nama bandara," kata Sufintri di Jakarta, Selasa.

Terkait dengan isu adanya keinginan dari perusahaan agen perjalanan daring tersebut untuk mengganti nama Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, dia mengatakan hal itu karena ada misleading informasi sehingga maksud yang sebenarnya  tidak sampai dengan baik.

"Jadi pertama yang kami lakukan itu adalah untuk co-branding dan collaboration nanti bisa dilihat. Tapi itu kan nggak bisa cepat mungkin satu tahun jaraknya, besok (tahun depan) anda semua bisa menikmati jadi lebih kolaboratif. Tapi kami enggak mau mengganti namanya jadi bandara Traveloka. Tidak mungkin, Traveloka ini sangat cinta Indonesia dan apapun yang kita lakukan untuk Indonesia," ucapnya.

Apa yang akan dilakukan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta terkait "branding", kata Sufintri, adalah untuk memunculkan gaya baru dalam beriklan. Dia mencontohkan petunjuk jalan yang menyertakan nama sponsor selain nama tempatnya.

"Misal Rumah Sakit Husada 2 KM, Halodok belok kiri. Itu ada kreativitasnya dan sekalian iklan juga. Ini adalah cara baru untuk branding, misal gambar ada matanya kedap-kedip, ini sangat menarik perhatian dan itulah yang akan kami garap sebetulnya dalam branding dan melibatkan penumpang sendiri," ucap Sufintri.

"Karena adanya salah pengertian tersebut, saya rasa kami mungkin perlu minta maaf. Dan kalau ada yang salah paham dan tersinggung kami minta maaf," ucap dia melanjutkan.

Ke depannya, tambah Sufintri, pihaknya akan menggodok seperti apa iklan yang akan dibuat pihaknya di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta dengan tidak membuat kehebohan baru.

"Godok nya adalah bagaimana yang tidak buat heboh. Mungkin ini dinilai bagus akhirnya branding Traveloka naik, tapi itu bukan kami, kami tidak suka yang heboh, jadi mau yang tenang, kami lagi cari cara untuk tenang," ucap Sufintri menambahkan.

Sebelumnya dalam siaran pers pada Jumat (13/9), Traveloka meresmikan kerja sama dengan Angkasa Pura 2 yang disebut mereka, Terminal 2 menjadi lokasi kolaboratif pertama di dunia.

Pemilihan Terminal 2 Bandara Soetta lantaran usianya sudah 27 tahun dan menjadi kawasan 20 bandara tersibuk di dunia dengan jumlah penumpang hingga 63 juta orang per tahun.

Baca juga: Jakarta daerah pertama bekerja sama dengan "unicorn" jasa perjalanan

Baca juga: Gandeng Traveloka, Disparbud DKI Jakarta ingin tingkatkan pajak daerah

Baca juga: DKI gandeng Traveloka untuk permudah akses wisatawan ke Jakarta


"Bekerja sama dengan Angkasa Pura 2, kami menjadikan Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta bertajuk 'Gateway to Experiences' yang akan memberikan pengalaman terbaik bagi semua orang," kata Dionisius Nathaniel, CMO Transport Traveloka, Jumat (13/9).

Lebih lanjut Dionisius menjelaskan bahwa Traveloka ingin memperkaya kehidupan seseorang dengan pengalaman. Perjalanan (traveling) adalah satu di antara sejumlah cara untuk mewujudkan hal tersebut.

Caranya adalah dengan mengajak para pengunjung bandara berkolaborasi memberi masukan, ide, dan terlibat langsung dalam pengembangan konsep "Gateway to Experiences" ini.

Secara bertahap, Traveloka juga akan menyediakan layanan eksklusif berupa antara lain lounge dan check-in counter khusus. Tentu saja layanan itu akan bisa dinikmati oleh penumpang yang membeli tiket penerbangan melalui aplikasi Traveloka.

Sebelum kerjasama dengan Traveloka, Angkasa Pura 2 juga menggandeng penyedia jasa transportasi berbasis teknologi, Gojek. Pada Selasa (10/9), Angkasa Pura II dan Gojek meluncurkan layanan GoCar Instan yang bisa menyediakan mobil untuk penumpang.

Layanan itu bisa diakses penumpang dari Bandara Soetta. Untuk sementara di terminal kedatangan 2D dan 2F. Gojek akan memperluasnya hingga ke terminal kedatangan 1A dan terminal 3 pada masa datang.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019