Kalau Surabaya-Jakarta sudah lima jam, nanti tiga atau empat tahun ke depan, maka akan sama waktu yang dipakai untuk naik pesawat. Anda naik di Gambir, tiba di Pasar Turi itu lima jam, persis, tambahnya
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, sistem transportasi kereta cepat akan menjadi pesaing baru bagi bisnis pelayanan alat transportasi udara, karena waktu tempuh perjalanan darat di Pulau Jawa akan sama dengan perjalanan udara.

"Akhirnya nanti akan terjadi persaingan antara kereta dan pesawat, jadi bukan lagi persaingan antara Garuda dengan Lion, dan semua persaingan akan memperbaiki services," kata Wapres JK saat membuka Pameran Indotrans Expo di JCC Senayan Jakarta, Jumat.

JK memberi gambaran, apabila proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya selesai, maka waktu tempuh untuk menuju Surabaya dari Jakarta hanya lima jam. Sementara jika menggunakan pesawat terbang, penumpang akan menghabiskan waktu serupa mulai dari persiapan menuju bandara, check-in, waktu tempuh hingga menunggu pengambilan bagasi.

Baca juga: Wapres: Teknologi harus dikolaborasikan dalam sistem transportasi

"Kalau Surabaya-Jakarta sudah lima jam, nanti tiga atau empat tahun ke depan, maka akan sama waktu yang dipakai untuk naik pesawat. Anda naik di Gambir, tiba di Pasar Turi itu lima jam, persis," tambahnya.

Selain itu, persaingan juga akan terjadi di sesama angkutan transportasi darat antara kereta cepat dengan penggunaan mobil pribadi. JK mengatakan, penggunaan mobil pribadi lewat jalan tol menjadi tidak efisien dibandingkan kereta cepat, jika hanya satu orang yang melakukan perjalanan.

"Jalan tol itu bagus kalau penumpangnya minimal empat orang. Tapi kalau cuma satu orang, akan kalah dengan kereta. Jadi semua nanti akan terjadi pilihan-pilihan yang menarik apabila kita mempunyai sistem dan sarana transportasi yang lebih baik," katanya.

Baca juga: Luhut tegaskan Jepang yang garap proyek kereta Jakarta-Surabaya

Baca juga: Konstruksi kereta cepat Jakarta-Bandung capai 50 persen akhir 2019


Oleh karena itu, JK berharap pembangunan infrastruktur jalur transportasi di Indoensia terus dikembangkan untuk menghubungkan masyarakat dan memudahkan pengiriman logistik antardaerah.

"Sekarang sudah berjalan semua dengan baik, kereta api ditingkatkan, bandara ditingkatkan dengan menambah bandara bagus seperti di Cengkareng dan Yogyakarta, laut juga ditambah kapalnya, semua ada kemajuannya," ujarnya.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019