Jakarta (ANTARA) - Pasca blackout, langkah perbaikan PLN adalah akan membangun back up jaringan atau transmisi jaringan yang difungsikan dari timur jawa transfer listrik ke barat jawa.

"Permintaan listrik selama ini lebih banyak di bagian barat Jawa, oleh karena itu akan dibangun back up jaringan pendukungnya," kata Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani saat RDP dengan Komisi VII DPR di Senayan, Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut, langkah meningkatkan keandalan tersebut akan dimulai dengan menarik SUTET 500 Kv jalur utara dari Ungaran ke Cibatu melalui dua sirkuit.

Pada tahap pertama di jaringan Ungaran ke Pemalang dan Mandirancan pada bulan Maret 2020. Tahap kedua, jaringan Mandirancan - Indramayu pada Desember 2020.

Kemudian pada tahap tiga di jaringan Indramayu-Cibatu pada Desember 2020. Selain itu pada jaringan timur Jawa akan diperkuat pada transmisi Paiton ke Situbondo.

Untuk memperkuat pada sistem barat PLN akan mengoperasikan PLTU Jawa 7 pada Oktober 2019 dan PLTU Cilacap pada Oktober 2019.

Sementara itu terkait dengan penyebab kejadian Blackout sendiri yang terjadi pada awal bulan Agustus 2019, PLN mengatakan saat ini proses penyelidikan masih dilakukan oleh Bareskrim.

"Mengenai adanya indikasi pohon sengon, bisa saja itu hanya menjadi trigger, namun teknisnya tetap pada malfungsi dari jaringan itu sendiri yang ada di utara," kata Sripeni.


Baca juga: PII: Padamnya listrik karena jaringan yang kompleks
Baca juga: Pengamat sarankan PLN kembangkan alternatif sistem jaringan
Baca juga: PLN akan bangun jaringan transmisi 150 kV pertama di Manokwari
Baca juga: PLN: transmisi Sumatara 389 km mulai beroperasi

Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019